Anak adalah segalanya bagi orang tua. Berbagai hal terbaik selalu diberikan orang tua terhadap anak-anaknya. Terlebih bagi seorang mom. Makanan, minuman, pakaian, kasih sayang, hingga hal-hal kecil bagi si buah hati, tak pernah luput dari perhatian seorang mom terhadap anaknya.
Menjadi moms hebat itu gampang-gampang susah. Gampangnya, moms hanya cukup mengikuti apa yang diinginkan si anak agar dia tetap bisa beraktivitas dengan semangat, riang, dan juga gembira. Akan tetapi susahnya, moms harus pandai-pandai ‘mengawinkan’ antara keinginan anak dengan nilai-nilai postif yang bisa diperoleh dari pilihan si anak tersebut. Misalnya saja dalam pemilihan makanan dan minuman sehat, permainan-permainan yang edukatif, atau pun hanya sekadar pakaian yang nyaman bagi si buah hati.
Semua berawal dari makanan
Untuk hal-hal yang lain, moms selalu bisa mengatasinya. Dengan bujukan yang beralasan dan tidak memaksa, si buah hati pasti bisa menuruti ajakan moms. Akan tetapi untuk makanan dan minuman sehat, semua moms pasti pernah mendapatkan masalah. Ya, tentu saja karena di masa seperti sekarang ini, berbagai makanan dan minuman instan yang dipropagandakan melalui iklan begitu menarik perhatian setiap anak. Padahal kandungan gizinya belum tentu baik untuk kebutuhan gizi si buah hati dalam beraktivitas sehari-hari dan juga untuk tumbuh-kembangnya.
Saya termasuk mom yang pernah mengalami masalah itu. Fauzan, anak kedua saya sangat rewel dalam hal makan dan minum. Selepas disapih ASI, setelah dia berusia 2 tahun, tanpa saya duga, dia menjadi susah makan. Dia menjadi picky eater yang hanya mau makan dan minum apa yang benar-benar diinginkannya. Padahal makanan dan minuman pilihannya sangat jauh dari angka kecukupan gizi yang dibutuhkannya.
Awalnya, saya menuruti keinginannya. Akan tetapi lama-kelamaan, kesehatan dan vitalitas Fauzan terlihat menurun. Sinar matanya layu, rambutnya kusam, gusinya merah gelap, kelincahan dan keaktivannya berkurang, mudah capek dan sering ngantuk, tidak bawel dan kurang antusias, dan banyak lagi yang saya duga menjadi akibat dari tidak bagusnya asupan gizi yang dikonsumsi anak saya.
Untunglah, mom seperti saya hidup di zaman modern. Berkat bantuan internet dan media massa lain, saya jadi tahu segala sesuatu mengenai tumbuh-kembang anak sesuai dengan usia dan tahapan-tahapannya. Ternyata, semua memang berawal dari makanan. Asupan gizi Fauzan jelas tidak bagus. Dan selain itu, berbagai hal penunjang tumbuh-kembangnya ternyata juga tidak mendukung dia untuk menjadi anak cerdas.
Langkah-langkah nyata pun akhirnya saya ambil. Semua dimulai dari makanan-makanan bergizi yang akan menjadi andalan tubuhnya untuk tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal. Caranya yaitu dengan membuat makanan favorit Fauzan dari bahan-bahan yang jelas kandungan gizinya; melibatkan Fauzan saat memasak makanan favoritnya; mengemas dan menghias makanan semenarik mungkin; mengajak serta Fauzan melihat-lihat menu makanan (yang disertai foto menarik) di internet; membeli buku-buku resep makanan anak (yang juga disertai foto menarik); mengajak teman-teman Fauzan untuk makan bersama; hingga memberi rewards kecil (seperti pujian) saat Fauzan mampu menghabiskannya.
Tubuh yang sehat menjadikan otak yang cerdas
Yupp, it works! Selain makannya menjadi lahap, tubuh dan kemampuan otak anak saya pun meningkat. Hal ini bisa terlihat dari sorot matanya yang bersemangat, rambutnya yang hitam berkilau, gusinya yang memerah muda, gerak tubuhnya yang lincah dan aktif, selalu antusias terhadap apa pun, mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, hingga banyak bertanya mengenai ini dan itu.
Dengan tubuh yang sehat dan otak yang cerdas, kini Fauzan semakin hobi berenang, kian gemar bermain ketangkasan, tidak takut lagi ikut berbagai lomba, dan tambah antusias jika diajak berwisata edukatif.
Makanan saja tidak cukup
Di samping makanan utama dan susu, Fauzan juga mendapatkan asupan multivitamin. Tentu saja karena tidak semua zat-zat yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang Fauzan tersedia di dalam makanannya. Sekali pun itu adalah makanan bergizi yang saya siapkan.
DHA (docosahexanoic acid atau asam dokosaheksanoat) adalah contoh dari zat yang terkadang tidak ada atau jumlahnya sedikit di dalam makanan yang dikonsumsi anak-anak. Padahal, zat ini sangat dibutuhkan anak pada masa periode emas (1 - 3 tahun).
Seven Seas adalah contoh multivitamin yang tepat untuk anak. Kandungan DHA-nya yang 20 kali lebih banyak daripada produk sejenis pasti akan membuat tumbuh-kembang anak di masa periode emasnya akan maksimal. Komposisi vitamin dan zat lainnya yang menunjang kebutuhan anak juga lengkap. Ketidakhadiran zat pengawetnya membuat aman dan rasa jeruknya pasti disukai anak-anak.
So moms, selalu berikan anak-anak kita nutrisi dan gizi yang sehat dan tepat, yuk! Karena selain tubuhnya akan tumbuh dan berkembang secara optimal; aktivitasnya tidak akan terganggu karena sakit; otaknya pun akan cerdas dan maksimal sesuai dengan tahap perkembangannya.
Menjadi moms hebat itu gampang-gampang susah. Gampangnya, moms hanya cukup mengikuti apa yang diinginkan si anak agar dia tetap bisa beraktivitas dengan semangat, riang, dan juga gembira. Akan tetapi susahnya, moms harus pandai-pandai ‘mengawinkan’ antara keinginan anak dengan nilai-nilai postif yang bisa diperoleh dari pilihan si anak tersebut. Misalnya saja dalam pemilihan makanan dan minuman sehat, permainan-permainan yang edukatif, atau pun hanya sekadar pakaian yang nyaman bagi si buah hati.
Semua berawal dari makanan
Untuk hal-hal yang lain, moms selalu bisa mengatasinya. Dengan bujukan yang beralasan dan tidak memaksa, si buah hati pasti bisa menuruti ajakan moms. Akan tetapi untuk makanan dan minuman sehat, semua moms pasti pernah mendapatkan masalah. Ya, tentu saja karena di masa seperti sekarang ini, berbagai makanan dan minuman instan yang dipropagandakan melalui iklan begitu menarik perhatian setiap anak. Padahal kandungan gizinya belum tentu baik untuk kebutuhan gizi si buah hati dalam beraktivitas sehari-hari dan juga untuk tumbuh-kembangnya.
Saya termasuk mom yang pernah mengalami masalah itu. Fauzan, anak kedua saya sangat rewel dalam hal makan dan minum. Selepas disapih ASI, setelah dia berusia 2 tahun, tanpa saya duga, dia menjadi susah makan. Dia menjadi picky eater yang hanya mau makan dan minum apa yang benar-benar diinginkannya. Padahal makanan dan minuman pilihannya sangat jauh dari angka kecukupan gizi yang dibutuhkannya.
Awalnya, saya menuruti keinginannya. Akan tetapi lama-kelamaan, kesehatan dan vitalitas Fauzan terlihat menurun. Sinar matanya layu, rambutnya kusam, gusinya merah gelap, kelincahan dan keaktivannya berkurang, mudah capek dan sering ngantuk, tidak bawel dan kurang antusias, dan banyak lagi yang saya duga menjadi akibat dari tidak bagusnya asupan gizi yang dikonsumsi anak saya.
Untunglah, mom seperti saya hidup di zaman modern. Berkat bantuan internet dan media massa lain, saya jadi tahu segala sesuatu mengenai tumbuh-kembang anak sesuai dengan usia dan tahapan-tahapannya. Ternyata, semua memang berawal dari makanan. Asupan gizi Fauzan jelas tidak bagus. Dan selain itu, berbagai hal penunjang tumbuh-kembangnya ternyata juga tidak mendukung dia untuk menjadi anak cerdas.
Langkah-langkah nyata pun akhirnya saya ambil. Semua dimulai dari makanan-makanan bergizi yang akan menjadi andalan tubuhnya untuk tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal. Caranya yaitu dengan membuat makanan favorit Fauzan dari bahan-bahan yang jelas kandungan gizinya; melibatkan Fauzan saat memasak makanan favoritnya; mengemas dan menghias makanan semenarik mungkin; mengajak serta Fauzan melihat-lihat menu makanan (yang disertai foto menarik) di internet; membeli buku-buku resep makanan anak (yang juga disertai foto menarik); mengajak teman-teman Fauzan untuk makan bersama; hingga memberi rewards kecil (seperti pujian) saat Fauzan mampu menghabiskannya.
Tubuh yang sehat menjadikan otak yang cerdas
Yupp, it works! Selain makannya menjadi lahap, tubuh dan kemampuan otak anak saya pun meningkat. Hal ini bisa terlihat dari sorot matanya yang bersemangat, rambutnya yang hitam berkilau, gusinya yang memerah muda, gerak tubuhnya yang lincah dan aktif, selalu antusias terhadap apa pun, mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, hingga banyak bertanya mengenai ini dan itu.
Fauzan yang hobi berenang |
Fauzan yang gemar mengikuti lomba |
Fauzan yang senang berwisata edukatif |
Di samping makanan utama dan susu, Fauzan juga mendapatkan asupan multivitamin. Tentu saja karena tidak semua zat-zat yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang Fauzan tersedia di dalam makanannya. Sekali pun itu adalah makanan bergizi yang saya siapkan.
DHA (docosahexanoic acid atau asam dokosaheksanoat) adalah contoh dari zat yang terkadang tidak ada atau jumlahnya sedikit di dalam makanan yang dikonsumsi anak-anak. Padahal, zat ini sangat dibutuhkan anak pada masa periode emas (1 - 3 tahun).
Seven Seas adalah contoh multivitamin yang tepat untuk anak. Kandungan DHA-nya yang 20 kali lebih banyak daripada produk sejenis pasti akan membuat tumbuh-kembang anak di masa periode emasnya akan maksimal. Komposisi vitamin dan zat lainnya yang menunjang kebutuhan anak juga lengkap. Ketidakhadiran zat pengawetnya membuat aman dan rasa jeruknya pasti disukai anak-anak.
So moms, selalu berikan anak-anak kita nutrisi dan gizi yang sehat dan tepat, yuk! Karena selain tubuhnya akan tumbuh dan berkembang secara optimal; aktivitasnya tidak akan terganggu karena sakit; otaknya pun akan cerdas dan maksimal sesuai dengan tahap perkembangannya.