Tuhan….
jika boleh, ku bercanda malam ini
ajaklah aku untuk melihat persoalan riangMu
agar ku mampu menyusun kembali angka-angka
yang Kau tandai dalam ruhku
yang Kau tandai dalam ruhku
walau sesak, namun keasinganku akan meluruh…
mengecil, dan perlahan akan menghilang
hingga ketika Kau hendak akan hantarkan aku dalam kamarMu
ketakutan itu akan berubah menjadi segumpal ruh
yang akan tetap mencintaiMu setiap degup ruhku
yang akan tetap mencintaiMu setiap degup ruhku
Tuhan….
mungkin malam ini aku lupa untuk mensyukuri cintaMu
dan aku terlupa oleh lembaran-lembaran ayatMu
yang kusimpan dalam lemari
yang kusimpan dalam lemari
karena aku terlalu mencintai pagi yang selalu memberiku rejeki
dan mencintai malam yang memberiku nikmatnya bermimpi
…ooohh Tuhan….
tanda-tanda apa lagi yang akan Engkau limpahkan
untuk menebus kesombonganku….
untuk menebus kesombonganku….
….kemunafikanku, keingkaranku, dan ketidakberdayaanku
karena malam ini aku sangat takut untuk menghadapi pagi
Tuhan….
kemarin Engkau tawarkan kerinduan
namun, hari ini aku menolak menerima kesabaran
karena aku ingin memeluk tabir keikhlasanMu
dan mendekap bulir kecintaanMu
agar ketikaku terpulas, hanya Engkaujualah penjaga nafasku
penenang mimpiku dan penyejuk imanku
Tuhan….
ajari aku membaca kehidupan-kehidupan yang sederhana
untuk mematahkan kesombonganku di seketika hidup mulai terlena
pilihkan untukku Tuhan….
cawan putih yang penuh dengan keikhlasan, keimanan, dan kecintaan
agar aku mampu menjaganya di setiap pagi, siang, petang, dan malam hari
sambil menunggu kamar yang telah Engkau siapkankan
untuk membasuh hembusan nafas yang penuh dengan dosa dan noda.
Cijerah,
Bandung, 14 November 2010, 23.28
FB-nya Ito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar