Kamis, 24 Juni 2010

Artikelku Kamis Ini (24-06-2010)

Hari ini, artikelku tentang Neurofeedback dimuat di HU Pikiran Rakyat. Tapi sayang sekali, artikelnya banyak dipotong. Jadi, semuanya sangat singkat dan dangkal. Belum lagi endingnya yang gak nyambung dengan paragraf-paragraf sebelumnya. Ah sudahlah tak apa. Ini juga sudah rejeki. Hmmm...


Itali Juara Berkat "Neurofeedback"?

Ya benar! Pada tahun 2006 lalu, Italia yang sukses menjadi juara di ajang Piala Dunia setelah mengalahkan Prancis melalui adu penalti dengan skor 5-3. "Tim Azzurri" ini ternyata mempunyai senjata rahasia berupa pelatih yang tak hanya mengandalkan Marcello Lippi, tetapi juga "neurofeedback". Ya, neurofeedback yang dipakai dan dikembangkan di Montreal ini melatih para pemain Italia selama berbulan-bulan sebelum ajang Piala Dunia 2006 dilangsungkan. Tercatat 4 pemain dilatih dengan neurofeedback secara intensif. Mereka adalah Alessandro Nesta, Alberto Gilardino, Andrea Pirlo, dan Gennaro Gattuso. Adapun pelatih mereka dalam neurofeedback adalah Bruno De Michelis, sang kepala Sains-Ilmu Pengetahuan AC Milan.
Neurofeedback adalah suatu proses terapi pelatihan otak secara langsung. Terapi ini bertujuan untuk melatih otak agar dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengatur semua kerja fungsi tubuh dengan efisien.
Prinsip dari neurofeedback adalah membaca kemampuan otak kemudian menuntun anak atau pasien agar bisa berprestasi sebaik-baiknya. Singkatnya, terapi neurofeedback meluruskan dan mengembalikan fungsi dan aktivitas otak yang eror kepada fungsi dan akitivitas yang seharusnya. Setiap kali otak berhasil meningkatkan kerjanya, "pelatih" ini akan memberi umpan balik atau feedback terhadap otak yang disebut sebagai rewards atau bonus.
EEG neurofeedback merupakan suatu aplikasi neurofeedback yang mengukur gelombang aktivitas dari otak. Proses EEG neurofeedback dilakukan dengan cara menempelkan elektroda pada kulit kepala di bagian tertentu sesuai dengan kriteria terapi yang akan dilakukan. Gelombang otak yang keluar dan terdeteksi oleh elektroda akan dikirimkan ke komputer untuk dianalisis dengan basis data dari aktivitas orang seumur. Jika gelombang aktivitas sesuai dengan basis data maka akan diberikan input (feedback) atau reward. Reward ini berupa suara yang didengar melalui telinga. Reward ini sebenarnya adalah rangsangan bagi otak untuk melakukan proses optimalisasi pada area yang ditandai dengan elektroda.
Dalam grafik rekaman frekuensi gelombang otak pada komputer, bisa dibaca aktivitas otak pada saat itu. Misalnya gelombang beta (gelombang otak yang keluar pada saat otak aktif berpikir), gelombang alfa (gelombang otak yang keluar pada saat otak dalam keadaan lebih rileks), gelombang teta (gelombang yang keluar pada saat otak sangat tenang dan penuh dengan ide spontan), dan gelombang delta (gelombang yang keluar pada saat masuk fase tidur pulas disertai mimpi).
Pada EEG neurofeedback juga dapat dilihat gelombang otak yang eror. Misalnya saja hubungan sel saraf yang overconnected yang menjadi penyebab berbagai macam gejala penyakit dan kelainan. Misalnya seperti obsessive compulsive behavior dan stres.
Pada kasus sel saraf yang overconnected, gelombang otak yang eror tadi akan tertangkap oleh alat penguat (amplifier) dan diperlihatkan lewat layar monitor komputer dalam bentuk gambar disertai suara. Kemudian, feedback akan diberikan terhadap bagian otak yang eror. Feedback ini akan menuntun dan melatih otak untuk beraktivitas ke arah normal.
Adalah seorang ahli neurofeedback, Dr. Joseph Guan M.M.Ed., Ph.D., doktor dalam bidang pendidikan dari University of Tulsa, Oklahoma, USA, yang juga ahli Neuro-Linguistic Programming sekaligus direktur klinik Brain Enhancement Center (BEC) di Singapura, mengatakan bahwa neurofeedback merupakan suatu terapi yang mampu mengatasi berbagai macam kelainan dan keluhan seperti attention/deficit/hyperactivity (ADD/ADHD), sindrom asperger, depresi, autisme, epilepsi, disleksia, insomnia, susah belajar, keterlambatan perkembangan, gangguan otak akibat kecelakaan, dan pikun. Tak hanya itu, orang yang sembuh dari stroke pun dapat dibantu dengan neurofeedback dalam hal pemulihan fungsi kognitif dan pergerakan fisiknya.
Semoga saja dengan semakin banyaknya klinik yang menyediakan terapi neurofeedback ini akan semakin banyak pula kalangan yang marasakan manfaatnya. Terlebih bagi anak-anak generasi penerus bangsa. Amin.***

Minggu, 13 Juni 2010

Artikel suamiku di koran PR, Kamis 10 Juni 2010 :)

Maurice Hilleman, Kreator 40 Jenis Vaksin


Hebohnya kembali "Vaccine War" di Amerika Serikat membuat banyak orang teringat akan sosok berjasa yang menciptakan empat puluh jenis vaksin, termasuk di dalamnya adalah vaksin MMR (measles, mumps, rubella). Dialah Maurice Hilleman, pria kelahiran 30 Agustus 1919 di Miles City, Montana, Amerika Serikat. Ayahnya bernama Robert Hilleman sedangkan ibunya bernama Edith (Matson) Hilleman.
Masa kecil yang dihabiskan di peternakan membuat Maurice Hilleman menjadi anak yang kuat. Kelak, sifat inilah yang menjadikannya ilmuwan yang tak kenal lelah. Peternakan juga merupakan laboratorium bagi Hilleman karena di peternakan ini dia belajar mengenai biologi dan penyakit, serta hidup dan mati. Dia memelihara ayam, sapi, dan menanam sayur-sayuran. Tak hanya itu, Hilleman juga membantu bisnis sampingan keluarga, yaitu memproduksi sapu dan juga menjual lobak.
Di tahun 1937, Hilleman lulus dari Sekolah Menengah Atas Custer County, kemudian dia bekerja di toko retail J.C. Penney. Untuk seorang anak peternakan miskin seperti Hilleman, bersekolah di perguruan tinggi hanyalah mimpi. Untunglah Hilleman mendapat beasiswa dari Universitas Montana dan lulus di tahun 1941.
Selepas dari Universitas Montana, Hilleman kemudian belajar di Universitas Chicago. Di sana dia mendapat gelar doktor dalam bidang mikrobiologi dan virologi. Disertasi doktoralnya (di tahun 1944) mengenai penyakit kelamin yang diakibatkan oleh Chlamydia ini mendapatkan penghargaan.
Dengan gelar doktornya, Hilleman tak lagi susah mendapatkan pekerjaan. Segera setelah mendapatkan gelar itu, Hilleman bekerja di New Brunswick, New Jersey pada perusahaan farmasi E.R. Squibb & Sons. Dia lebih memilih dunia industri dibandingkan dengan bidang akademik karena menurutnya, ilmuwan harus melayani masyarakat. Dalam waktu satu tahun, Hilleman mampu mengembangkan vaksin encephalitis Jepang yang banyak menginfeksi tentara-tentara Amerika Serikat yang bertugas di perairan Pasifik selama Perang Dunia ke II.
Di tahun 1948, Hilleman mulai be-kerja untuk Walter Reed Army Institute of Research di Washington DC. Di sana dia memimpin penelitian mengenai virus yang menginfeksi saluran pernapasan.
Semangat Hilleman dalam bekerja akhirnya membuahkan hasil. Dia mampu menemukan bahwa ternyata virus flu melakukan mutasi setiap tahun. Ada dua jenis perubahan yang terjadi dalam virus ini, yaitu drift dan shift.
Pada bulan April 1957, Hilleman membaca New York Times tentang flu yang menyebabkan pandemik di Hongkong. Flu ini sudah menyerang sekitar 250.000 orang. Pada saat itu, dia menyadari bahwa ternyata sebagian besar virus melakukan perubahan secara shift, yaitu tidak menyebabkan penderita flu imun terhadap virus flu yang termutasi, dan perubahan ini jugalah yang diyakini Hilleman sebagai penyebab kematian 20 juta orang akibat flu Spanyol dan melibatkan 600.000 rakyat Amerika Serikat tahun 1918. Atas dasar ini, Hilleman memprediksi virus baru dari flu bisa membunuh rakyat Amerika Serikat lebih dari satu juta orang.
Untuk mengecek teorinya ini, Hilleman menginstruksikan pasukan militer untuk mengecek tenggorokan para serdadu yang baru pulang dari Hongkong. Hal ini dilakukannya dalam upaya pengambilan sampel. Setelah itu, Hilleman dan para koleganya bekerja empat belas jam sehari untuk mengisolasi virus flu. Hilleman yakin virus flu Hongkong tersebut merupakan virus flu jenis baru.
Hasil penelitian Hilleman terhadap flu yang dibawa para serdadu menunjukkan bahwa darah meraka tidak mempunyai antibodi. Ini berarti bahwa hipotesis Hilleman benar adanya. Virus flu yang baru termutasi tidak bisa dilawan dengan antibodi yang dihasilkan tubuh saat terkena flu virus terdahulu. Setelah itu, Hilleman membuat sampel vaksin flu yang disebarnya ke berbagai pabrik produksi. Akhirnya, perusahaan Merck & Co. memproduksi vaksin temuan Hilleman dalam skala besar.
Di tahun 1960-an, Hilleman mengembangkan vaksin Mumps. Hal ini terinspirasi dari anaknya, Jeryl Lynn, ketika berusia lima tahun. Saat itu anaknya menderita sakit tenggorokan yang diakibatkan oleh bengkaknya bagian kelenjar ludah yang ada di leher. Hilleman menyadari bahwa itu adalah penyakit gondok (mumps) yang banyak menginfeksi anak-anak di Amerika Serikat lebih dari 200.000 anak tiap tahunnya.
Di tahun 1971, Hilleman membuat suatu terobosan vaksin 3 dalam 1, yaitu vaksin MMR atau measles, mumps, dan rubella. Dengan vaksin ini anak-anak hanya mendapat satu kali suntikan untuk bisa menahan tiga jenis virus sekaligus, yaitu virus campak, virus gondok, dan juga virus rubella. Adapun di tahun 1981, Hilleman berhasil membuat vaksin hepatitis B.
Tak hanya menciptakan vaksin untuk manusia, Hilleman juga membuat vaksin untuk binatang. Di antaranya adalah vaksin untuk penyakit marek yang menyerang ayam.
Maurice Hilleman meninggal di Philadelphia pada 11 April 2005 akibat penyakit kanker yang dideritanya. ***



Rudi Haryanto, guru sains MTs-MA Asih Putera Cimahi, alumnus Dept. Biologi ITB.

Jumat, 11 Juni 2010

Sepenggal tulisan yang menggugah...

Tulisan di bawah ini bagus banget, aku copas dari share-nya note temenku... di FB (E. Kristin Siregar). Benar-benar deh bikin aku tersenyum miris dan Subhanallah.... Maafkan Aku Ya Rabb...
Imajiner Doa..
oleh: Ratih Sanggarwati

Doa yang kupanjatkan ketika aku masih gadis:
"Ya Allah beri aku calon suami yang baik, yang sholeh. Beri aku suami
yang dapat kujadikan imam dalam keluargaku."

Doa yang kupanjatkan ketika selesai menikah:
"Ya Allah beri aku anak yang sholeh dan sholehah, agar mereka dapat
mendoakanku ketika nanti aku mati dan menjadi salah satu amalanku
yang tidak pernah putus."

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku lahir:
"Ya Allah beri aku kesempatan menyekolahkan mereka di sekolah Islami
yang baik meskipun mahal, beri aku rizki untuk itu ya Allah...."

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku sudah mulai sekolah:
"Ya Allah..... jadikan dia murid yang baik sehingga dia dapat bermoral
Islami, agar dia bisa khatam Al Quran pada usia muda.."

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku sudah beranjak remaja:
"Ya Allah jadikan anakku bukan pengikut arus modernisasi yg mengkhawatirkanku.
Ya Allah aku tidak ingin ia mengumbar auratnya, karena dia ibarat buah yang
sedang ranum."

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku menjadi dewasa:
"Ya Allah entengkan jodohnya, berilah jodoh yang sholeh pada mereka,
yang bibit, bebet, bobotnya baik dan sesuai setara dengan keluarga
kami."

Doa yang kupanjatkan ketika anakku menikah:
"Ya Allah jangan kau putuskan tali ibu & anak ini, aku takut kehilangan
perhatiannya dan takut kehilangan dia karena dia akan ikut suaminya."

Doa yang kupanjatkan ketika anakku akan melahirkan:
"Ya Allah mudah-mudahan cucuku lahir dengan selamat. Aku inginkan nama
pemberianku pada cucuku, karena aku ingin memanjangkan teritoria
wibawaku sebagai ibu dari ibunya cucuku."

Ketika kupanjatkan doa-doa itu, aku membayangkan Allah tersenyum
dan berkata..... .

"Engkau ingin suami yang baik dan sholeh sudahkah engkau sendiri baik
dan sholehah?
Engkau ingin suamimu jadi imam, akankah engkau jadi makmum yang baik?"

"Engkau ingin anak yang sholehah, sudahkah itu ada padamu dan pada
suamimu. Jangan egois begitu...... .. masak engkau ingin anak yang sholehah
hanya karena engkau ingin mereka mendoakanmu. . ...tentu mereka menjadi
sholehah utama karena-Ku, karena aturan yang mereka ikuti haruslah
aturan-Ku."

"Engkau ingin menyekolahkan anakmu di sekolah Islam, karena apa?......
prestige? ........ atau....mode? .....atau engkau tidak mau direpotkan
dengan mendidik Islam padanya? engkau juga harus belajar, engkau juga
harus bermoral Islami, engkau juga harus membaca Al Quran dan berusaha
mengkhatamkannya. "

"Bagaimana engkau dapat menahan anakmu tidak menebarkan pesonanya dengan
mengumbar aurat, kalau engkau sebagai ibunya jengah untuk menutup aurat?
Sementara engkau tahu Aku wajibkan itu untuk keselamatan dan kehormatan
umat-Ku."

"Engkau bicara bibit, bebet, bobot untuk calon menantumu, seolah engkau
tidak percaya ayat 3 & 26 surat An Nuur dalam Al Quran-Ku. Percayalah
kalau anakmu adalah anak yang sholihah maka yang sepadanlah yang dia
akan dapatkan."

"Engkau hanya mengandung, melahirkan dan menyusui anakmu. Aku yang
memiliki dia saja, Aku bebaskan dia dengan kehendaknya. Aku tetap
mencintainya, meskipun dia berpaling dari-Ku, bahkan ketika dia
melupakan-Ku. Aku tetap mencintainya. .. "

"Anakmu adalah amanahmu, cucumu adalah amanah dari anakmu, berilah
kebebasan untuk melepaskan busur anak panahnya sendiri yang menjadi
amanahnya."

Lantas...... aku malu...... dengan imajinasi do'a-ku sendiri....
Aku malu akan tuntutanku kepada-NYA.. . .....

Maafkan aku ya Allah......

Selasa, 01 Juni 2010

Artikel yang Terlambat...

Buka-buka si Lappy, aku nemu file artikel ini. Daripada menuh-menuhin gak karuan, mendingan aku posting di sini deh....

Mengenang 50 Tahun Kelahiran Pil KB  
Bulan Mei ini usianya genap 50 tahun. Kehadirannya selama itu sangat berjasa bagi dunia, terutama para ibu. Ya, dialah pil kontrasepsi pencegah kehamilan. Berkatnya, mencegah kehamilan semudah menelan pil-pil tersebut setiap hari. 
Pil kontrasepsi atau yang biasa kita sebut sebagai pil KB mengalami perjalanan yang berliku-liku dalam eksistensinya. Tak sedikit pro dan kontra timbul atas kehadirannya. Pro karena pil ini mampu mengontrol kelahiran bayi dan menolong para ibu. Adapun kontra karena pil ini dianggap sebagai pembunuh ribuan hingga jutaan calon bayi.    
Margareth Sanger  
Perjalanan pil KB berawal dari seorang aktivis wanita yang bernama Margareth Sanger. Profesinya yang merupakan seorang perawat dokter kandungan membuatnya sering membuat dia melihat proses aborsi, kelahiran, hingga kematian ibu saat melahirkan. Bahkan kematian ibunya saat melahirkan bayi yang dikandung untuk ke-18 kalinya membuat dia berpikir tentang pengaturan kehamilan oleh wanita. Sanger berpendapat bahwa setiap wanita mempunyai hak dan kebebasan untuk memilih kapan dia ingin hamil dan kapan dia tidak ingin hamil. Dan tentu saja kebebasannya ini tidak harus mempengaruhi aktivitas seksual bagi dia dan pasangannya.  
Tak hanya itu, Sanger juga sangat prihatin dengan banyaknya anak yang dilahirkan seorang wanita membuat anak-anak tersebut tidak bisa diurus dengan baik. Belum lagi ancaman kesehatan hingga kematian sang ibu dalam setiap proses kelahiran bayi serta aborsi yang dilakukan para ibu saat tidak ingin mempunyai bayi. Perjuangan Sanger dalam mewujudkan cita-citanya ini sangat keras. Berkali-kali dia mendapatkan ancaman dari berbagai pihak. Bahkan untuk hal ini, dia sempat mengganti namanya menjadi Bertha Watson. Suaminya pun, William Sanger, sempat dipenjarakan karena menyebarkan artikel-artikel yang dibuat Margareth.  
Setelah perjuangan yang sangat melelahkan, akhirnya di tahun 1960, Margareth Sanger berhasil membuat suatu pil kontrasepsi yang praktis digunakan untuk para wanita. Di tahun ini juga, Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) memperbolehkan penjualan pil ini. Dengan hak yang diberikan FDA, Margareth Sanger pun mulai memperkenalkan pil tersebut ke berbagai Negara. Termasuk Eropa dan Asia. Apa Sebenarnya Pil KB Itu?
Pil KB sebenarnya adalah pil yang berisi hormon-hormon reproduksi. Pil KB terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Pil KB kombinasi (Combined Oral Contraceptives = COC) dan Pil KB Progesteron. Pil KB kombinasi mengandung 2 jenis hormon reproduksi wanita, yaitu estrogen dan progesteron. Estrogen sendiri adalah hormon seks yang diproduksi oleh rahim wanita dan mempunyai fungsi dalam merangsang pertumbuhan organ seks sekunder kewanitaan, seperti payudara dan rambut kelamin. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi. Tak hanya itu, estrogen berperan penting dalam menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, memproduksi cairan yang melembabkan vagina, serta menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita. Adapun progesteron adalah hormon yang berperan dalam siklus menstruasi dan proses kehamilan. Mekanisme kerja dari pil KB kombinasi dalam mencegah kehamilan adalah dengan cara mencegah pematangan dan pelepasan sel telur; mengentalkan lendir leher rahim, sehingga menghalangi penetrasi sperma; serta dengan cara membuat dinding rongga rahim tidak siap untuk menerima dan menghidupi hasil pembuahan sel telur dengan sperma. 
Pil KB progesteron (Mini pill = Progesterone Only Pill = POP) hanya berisi progesterone saja. Pil KB ini bekerja hanya dengan mengentalkan cairan leher rahim dan membuat kondisi rahim tidak menguntungkan bagi hasil pembuahan sel telur dan sperma.  
Pengaruh Pil KB terhadap Kehidupan  
Lebih dari setengah masyarakat di Amerika Serikat (52%) percaya bahwa pil KB merupakan perkembangan dunia medis yang paling berarti dalam kurun 50 tahun ini. Hal tersebut didasarkan pada hasil polling  yang dilakukan oleh kantor berita CBS pada tanggal 4 dan 5 Mei 2010 yang lalu. Kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa pil KB sudah mengubah kehidupan wanita pada khususnya dan masyarakat Amerika Serikat pada umumnya. Tak hanya itu, pil KB sangat membantu wanita dalam memasuki dunia karir.  
Masih dari hasil polling tersebut dikatakan bahwa kehidupan wanita menjadi lebih baik dengan adanya pil KB. Baik dilihat dari segi kesehatan pribadi wanita tersebut, tanggung jawab terhadap keluarga, hingga peningkatan pendidikan dan karir wanita tersebut.  
Lima puluh satu persen responden mengatakan bahwa pil KB meningkatkan kuantitas dan kualitas aktivitas seksual dengan pasangan. Hal ini tentu saja karena dengan adanya pil KB, ketakutan dan kekhawatiran dalam beraktivitas seksual menjadi berkurang. Efektivitas pil KB dalam mencegah kehamilan di Amerika Serikat sendiri adalah sebesar 58%.  
Perkembangan Pil KB di Indonesia 
Perkembangan pengendalian kelahiran bayi dengan cara oral di Indonesia sebenarnya sudah lama dilakukan. Namun bukan dalam bentuk pil, melainkan dengan penggunaan jamu-jamu/cara-cara tradisional. Penggunaan pil KB di Indonesia sendiri bahkan hingga saat ini masih dipenuhi dengan berbagai anggapan keliru. Padahal, seiring dengan berkembangnya penelitian di bidang kesehatan, pil KB ternyata mempunyai andil yang sangat besar terhadap tingkat kesehatan penggunanya. 
Seperti diungkapkan ahli kandungan dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, dr Frizar Irmansyah, SpOG (K), banyak informasi terbaru soal pil KB yang belum ketahui masyarakat. Selain itu, mitos-mitos yang kadung melekat pun sudah saatnya untuk diluruskan. 
¨Selama ini, penggunaan pil KB memang masih terbatas pada kebutuhan pencegahan kehamilan dan konsumsinya hanya untuk pasangan yang menikah. Stigma di kita kerap menilai negatif wanita yang memakai pil KB sebelum menikah,¨ ungkap dr Frizar. 
Pemakaian pil KB pada wanita remaja atau lajang memang belum umum di Indonesia. Sedangkan di luar negeri, fenomena ini sudah biasa terjadi. Hal ini dilakukan bukan hanya sebagai pencegahan kehamilan tetapi juga untuk mengatasi gangguan penyakit kewanitaan tertentu. Misalnya saja haid yang terlalu banyak dan jerawat yang tak kunjung sembuh. Kedua penyakit ini sebenarnya dapat diatasi dengan pemberian pil KB dan hasilnya terbukti efektif dan efisien.