Jumat, 30 April 2010

Seneng Banget!

Pagi ini, aku seneng banget! Ya, semuanya karena tak ada beban lagi yang bikin aku pusing. Dan tentu saja karena pagi ini aku dapat ilmu baru. Tentang igoogle, tentang jurnal-jurnal ilmiah, dan tentu saja tentang semakin terbukanya ladang rejeki yang bisa aku explore.
Alhamdulillah ya Allah atas semua kemudahanmu. Semoga aku bisa memaksimalkan semuanya dan juga membuat aku berguna bagi semua orang di sekitarku. Amin...

Kamis, 29 April 2010

Waduh, Anakku Masih Trauma Euy!

Sore tadi, tiba2 hujan turun deras banget. Disertai angin gede pula.
Kukira, anakku yang kecil sudah tak takut lagi dengan hujan. Tapi ternyata belum.


Ya, anakku memang trauma sama hujan. Hal ini terjadi sejak banjir yang melanda rumahku tempo hari. Aduh! Aku bingung. Satu sisi kasian sama dia sampe nangis-nangis. Satu sisi juga jengkel. Mana tadi lagi ada telpon. Duh... padahal anakkku itu udah mau 5 tahun.


Positive thinking nya sih, mudah2an ini terjadi karena hujan udah lama gak turun dan gledek yang emang gede2 itu. Smoga aja dia cepet normal lagi seperti sebelomnya.

Artikelku yang keempat di PR, Kamis 29 April 2010

Alhamdulillah... aku seneng banget hari ini. Ternyata, artikelku yang dimuat ga cuma 3, tapi 4. Nih dia artikel yang keempatnya....


”Brainwave”, Gelombang yang Keluar dari Otak

Aktivasi otak tengah yang bisa membuat anak-anak biasa menjadi luar biasa pada prinsipnya adalah memakai teknologi gelombang otak. Teknologi gelombang otak ini pertama kali ditemukan oleh Richard Caton. Dalam jurnal medis di Inggris yang dikeluarkan pada tahun 1875, dia menyebutkan bahwa pada belahan otak kelinci dan monyet ditemukan adanya aktivitas listrik.

Penelitian tentang gelombang otak kemudian dilanjutkan oleh Adolf Beck pada tahun 1890. Dalam sebuah artikelnya dia menemukan adanya gelombang listrik pada otak kelinci dan otak anjing. Dia menambahkan bahwa gelombang ini berupa osilasi ritmik yang mirip cahaya.

Penemuan gelombang otak manusia sendiri baru ada setelah seorang ahli fisiologi bernama Hans Berger melakukan penelitian tentang gelombang otak manusia pada tahun 1920.

Macam-macam gelombang otak

Gelombang otak manusia terdiri atas beberapa macam. Setiap macam gelombang dibedakan atas frekuensi dan juga gejala yang menyertai kemunculannya. Gelombang-gelombang otak ini antara lain adalah gelombang alpha, gelombang beta, gelombang delta, gelombang gamma, dan juga gelombang tetha. Dalam beberapa sumber, ada yang menyertakan gelombang otak yang lain, yaitu Schumann Resonance dan juga sensory motor rhythm.

Gelombang otak yang pertama adalah gelombang alpha. Gelombang alpha ini mempunyai frekuensi 8 hingga 12 hertz. Ketika gelombang ini muncul, mata kita akan terasa ngantuk. Saat itu, kita akan merasa sadar dan tidak sadar. Gelombang ini juga muncul saat kita sedang relaksasi dan beristirahat.

Frekuensi gelombang alpha merupakan frekuensi pengendali yang mampu menghubungkan pikiran sadar dan bawah sadar. Itu sebabnya, kita mampu mengingat mimpi yang terjadi saat kita tidur. Gelombang alpha juga dihasilkan orang yang sedang meditasi dan orang yang mengalami hipnosis.

Gelombang otak yang kedua adalah gelombang beta. Gelombang beta ini mempunyai frekuensi di atas 12 hertz atau 12 hertz sampai dengan 19 hertz. Gelombang ini muncul saat kita  sedang siaga penuh. Misalnya saja, saat kita bekerja atau sedang berkomunikasi dengan orang lain.  Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu High Beta Waves (frekuansi di atas 19 hertz), Beta Waves (15-18 hertz), dan Low Beta Waves (12-15 hertz).

Gelombang otak yang ketiga adalah gelombang delta. Gelombang delta ini mempunyai frekuensi 1 sampai dengan 4 hertz. Gelombang ini frekuensinya rendah, tetapi amplitudonya besar. Gelombang delta juga muncul saat tubuh dan pikiran kita berada dalam relaksasi. Misalnya saja saat tidur terlelap tanpa mimpi.

Gelombang otak yang keempat adalah gelombang gamma. Gelombang gamma ini mempunyai frekuensi 25 sampai dengan 100 hertz. Gelombang ini muncul pada saat tubuh kita berada dalam kondisi mental yang sangat kuat. Misalnya saja saat tampil di muka umum, panik, dan ketakutan. Dalam kondisi ini, tubuh mempunyai kesadaran yang penuh. Beberapa artikel di internet menyebutkan bahwa gelombang gamma terbagi lagi ke dalam beberapa bagian dan konon gelombang-gelombang tersebut berhubungan dengan supranatural dan kemampuan yang luar biasa.

Baru-baru ini ditemukan bahwa ternyata di atas gelombang gamma terdapat gelombang lain yang frekuensinya lebih besar. Gelombang pertama adalah gelombang hypergamma. Gelombang ini mempunyai frekuensi lebih dari 100 hertz. Dan gelombang kedua adalah gelombang lambda. Gelombang ini mempunyai frekuensi lebih dari 200 hertz.

Gelombang otak yang kelima adalah gelombang tetha. Gelombang tetha disebut juga sebagai Tetha Rhytm. Frekuensinya adalah di antara 4 hertz hingga 8 hertz.  Tanda-tanda yang datang saat gelombang ini muncul adalah napas yang melambat dan dalam. Gelombang ini juga muncul saat orang mengalami trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, dan menjalani ritual agama yang khusyuk.

Bayi dan anak-anak selalu dalam gelombang tetha dan alpha. Itu sebabnya, anak-anak mudah sekali belajar dan menerima perkataan orang lain apa adanya. Tentu saja karena gelombang alpha dan tetha merupakan gelombang pikiran bawah sadar. Akan tetapi dengan gelombang ini pula, anak-anak mampu berimajinasi tanpa batas.

Sensori Motor Rhythm (SMR) juga termasuk ke dalam gelombang otak. Gelombang ini mempunyai frekuensi 12 hertz hingga 16 hertz. SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran low beta. Akan tetapi, gelombang ini baru dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini. Temuan yang diperoleh para ahli menujukkan bahwa penderita epilepsi, penderita ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan penderita autisme ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Hal ini terjadi karena para penderita gangguan di atas tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Ingat lagi bahwa gelombang beta muncul saat tubuh berada dalam siaga dan konsentrasi penuh. Akibat inilah, para ahli akhirnya menemukan terapi penyembuhan penyakit tadi adalah dengan cara merangsang otak agar menghasilkan getaran SMR tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan teknik neurofeedback.

Tak hanya Sensory Motor Rhythm, Schumann Resonance juga termasuk ke dalam gelombang otak. Gelombang ini termasuk golongan gelombang tetha. Akan tetapi, Schumann Resonance dihasilkan oleh getaran alam semesta. Frekuensi gelombang ini adalah 7,83 hertz. Manusia yang mampu menghasilkan gelombang ini konon mempunyai kemampuan supranatural, seperti Extrasensory Perception (ESP), telepati, Clairvoyance (bentuk dari ESP), dan kemampuan supranatural lainnya. Salah satu contoh manusia yang otaknya mampu menghasilkan gelombang ini adalah anak indigo (anak yang menunjukkan perilaku lebih dewasa dibandingkan usianya dan memiliki kemampuan intuisi yang sangat tinggi).

Rabu, 28 April 2010

Artikelku yang ketiga di PR, Kamis 29 April 2010

Nah ini artikel yang ketiganya....

Hans Berger, Penemu Electroencephalogram (EEG)

Hans Berger adalah seorang profesor psikiater dan direktur Klinik Universitas Psikiater Jena (1919-1938). Akan tetapi, dia terkenal bukan karena hal itu. Dia menjadi tokoh dunia akibat kontribusinya yang besar dalam penelitian aktivitas dan kesadaran otak manusia. Penelitian ini bahkan membawanya pada penemuan suatu alat yang mengubah khazanah ilmu kedokteran. Namanya adalah Electroencephalogram (EEG).

Electroencephalogram adalah sebuah alat yang mampu memvisualisasikan gelombang otak manusia ke dalam bentuk grafik. Gelombang otak ini diukur berdasarkan beda pontensial yang terjadi secara berulang-ulang di antara elektroda yang dihubungkan ke kepala manusia.

Pada awalnya, Berger membuat EEG hanya sebagai alat untuk mengukur gelombang otak. Namun ternyata, lama kelamaan, EEG dijadikan sebagai alat yang mampu mendiagnosis dan mengobati penyakit tertentu, seperti epilepsi dan tumor otak. Hal ini pun sangat tidak ternilai harganya.

Hans Berger lahir pada 21 Mei 1873. Dia berkebangsaan Jerman, tepatnya berasal dari kota kecil sebelah Utara Bavaria Neuses dekat Coburg. Berger adalah anak seorang dokter, Paul Friedrich Berger. Ibunya, Anna Rückert merupakan anak dari seorang penyair Jerman. Berger sangat dipengaruhi oleh kedua orang tuanya. Itu sebabnya, Hans Berger banyak disebut sebagai seorang ilmuwan filsafat.

Hans Berger lulus dengan kehormatan dari Gymnasium di Coburg. Kemudian dia mendaftar di Universitas Berlin sebagai mahasiswa Astronomi pada tahun 1892. Tahun berikutnya, dia menjadi relawan untuk tentara Jerman.

Keputusannya untuk menjadi relawan militer hampir membuatnya mendapat kecelakaan fatal. Akan tetapi, saudara perempuannya memberi tahu sang ayah akan hal ini. Ayahnya yang cemas segera mengirim telegram untuk memastikan hal itu. Dan untunglah, Berger selamat. Kejadian yang dilakukan saudara perempuannya membuat Berger bingung. Mengapa bisa saudara perempuannya itu tahu bahwa Berger akan mendapat kecelakaan? Padahal mereka berjauhan dan tak pernah berkomunikasi. Berger akhirnya sadar bahwa di antara dia dan saudaranya ada ikatan telepati yang tak bisa dibuktikan dengan akal sehat.

Tahun 1897, dia mendapat gelar dokter dan menjadi staf junior dari klinik psikiater yang kelak menjadikannya direktu. Tahun 1901, Berger menjadi dosen. Di tahun itu pula, dia memublikasikanpenelitiannya mengenai fungsi otak manusia dan catatan ukurannya berdasarkan modifikasi peredaran darah.

Di awal tahun 1902, dia menjadi terkenal. Hal ini karena dia mencatatkan penelitiannya mengenai aktivitas cerebral korteks (otak) anjing. Akan tetapi, tahun 1910, dia merasa putus asa akan hasilnya yang tak begitu berarti. Berger juga mendapat jalan buntu akan penelitiannya mengenai energi fisika yang memengaruhi otak

Setelah sempat menjadi relawan di rumah sakit Rethel, Prancis, dia kembali ke Jerman dan terpilih menjadi direktur klinik universitas psikiater di Jena. Dalam beberapa tahun pertamanya sebagai direktur, Berger melakukan penelitian mengenai hubungan antara otak dan jiwa. Akan tetapi, dalam keadaan senggang dia melakukan penelitian pribadi mengenai aktivitas elektrik di dalam otak. Dalam kurun waktu ini, Berger dikenal sebagai orang yang disiplin. Waktunya banyak tersita dalam penelitian.

Dari hasil penelitiannya ia menyimpulkan impulan bahwa di dalam otak manusia terdapat gelombang otak.

Peralatan yang digunakan Berger sangatlah kasar. Dia menggunakan galvanometer cincin Edelmann sebagai alat pencatatnya. Namun karena kepintaran dan kecerdasannya, Berger akhirnya mampu menemukan suatu alat yang dapat mencatat gelombang otak ini. Namanya adalah Electroencephalogram (EEG) yang ditemukannya pada tanggal 6 Juli tahun 1924. Nama pasien yang membuatnya berhasil ini adalah seorang anak muda bernama Zedel.

Berger meneruskan penelitiannya selama 5 tahun sebelum akhirnya memublikasikan alat ini kepada umum. Pasiennya tak hanya orang yang mengalami gangguan kepala, tetapi juga orang yang normal. Dalam melakukan penelitian, dia menaruh elektroda di bagian depan kepala dan di bagian belakang kepala.

Tahun 1929, Berger memublikasikan hasil penelitiannya dalam suatu forum prestisius Archiv für Psychiatrie und Nervenkrankheiten, dan judul ”Über das Elektrenkephalogramm des Menschen” menjadi artikel pertama dari keempat belas tulisannya mengenai EEG yang dipublikasikan dalam kurun waktu 1929-1938. Artikel ketiganya pun mampu membuktikan adanya gelombang otak.

Hans Berger menikah di tahun 1911 dengan asisten teknis kliniknya, Baroness Ursula von Bulow. Mereka mempunyai empat anak.

Di Negara asalnya, Jerman, Berger tak banyak dipedulikan. Alasannya Nazi yang berkuasa di Jerman tidak percaya terhadapBerger yang pernah ikut Western Front. Tahun 1938, Berger dipaksa untuk menghentikan penelitiannya. Laboratoriumnya dibongkar dan dia dipindahkan ke kota kecil bernama Bad Blankenburg di Thuringia. Dia pun mengalami depresi yang berkepanjangan. Dan pada tanggal 1 Juni 1941, dia mengakhiri hidupnya dengan jalan menggantung diri.

Artikelku yang kedua di PR, Kamis 29 April 2010

Nah, ini artikel keduanya...

Midbrain, Si Otak Tengah yang Luar Biasa

Di dalam ilmu biologi, otak tengah dikenal dengan nama midbrain atau mesencephalon. Otak tengah ini mempunyai fungsi sebagai pembantu koordinasi gerak mata, pengatur pelebaran/penyempitan pupil mata, serta refleks pendengaran. Di samping itu, otak tengah juga mengandung pusat-pusat pengendali keseimbangan dan serabut saraf yang menghubungkan bagian otak belakang dengan bagian otak depan, juga antara otak depan dan mata. Otak tengah merupakan bagian atas batang otak. Jadi, semua serabut saraf yang membawa informasi rangsang akan melewati otak tengah sebelum memasuki talamus.

Otak kanan dan otak kiri

Belahan otak manusia terbagi menjadi dua bagian, yaitu otak kanan dan otak kiri. Sementara itu, otak tengah merupakan pembagian dari otak depan, otak belakang, dan otak tengah. Otak kanan berfungsi dalam hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik, serta warna. Daya ingat otak kanan bersifat jangka panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kanan (misalnya stroke, tumor, atau kanker), fungsi otak yang terganggu biasanya adalah kemampuan visual dan emosi. Sementara itu, otak kiri berfungsi dalam hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan, dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri, fungsi otak yang terganggu adalah bagian fungsi berbicara, berbahasa, dan matematika.

Otak tengah yang merupakan bagian otak antara otak kanan dan kiri ternyata mempunyai peran sebagai jembatan yang menghubungkan otak kiri dan otak kanan. Oleh karena itu, dengan mengaktifkan otak tengah (dalam aktivasi otak tengah) kedua belahan otak bisa berfungsi secara seimbang. Jadi, manusia tidak didominasi otak kiri saja atau otak kanan saja.

Struktur otak tengah

Otak tengah terbagi atas tektum dan dan tegmentum. Tektum disebut juga sebagai atap otak tengah. Hal ini karena tektum berada di bagian permukaan dorsal (punggung) dari otak tengah. Di dalam otak mamalia, tektum disusun oleh dua tonjolan yang disebut colliculi (bukit kecil). Dua tonjolan itu adalah sepasang inferior colliculi dan sepasang superior colliculi. Keempat colliculi ini dikenal juga sebagai Corpora Quadrigemina. Bagian inferior colliculi mempunyai peran dalam fungsi pendengaran, sedangkan bagian superirior colliculi berperan dalam fungsi penglihatan.

Tegmentum merupakan neuron yang bersifat multisynaps. Tegmentum ini berperan dalam ketidaksadaran, homeostasis, pergerakan, dan gerak refleks. Tegmentum terletak di bagian bawah midbrain.

Perkembangan yang terjadi pada otak tengah manusia sangat signifikan. Dimulai dari masa janin hingga dewasa, otak tengah banyak mengalami perubahan. Akan tetapi, perkembangan yang terjadi bersifat negatif, yaitu semakin menyusut.

Pada tahap embrio dan janin, otak tengah mempunyai ukuran yang sebanding, bahkan lebih besar dibandingkan dengan bagian otak yang lain (otak depan dan otak belakang). Ini terjadi pada trimester pertama kehamilan. Memasuki trimester kedua kehamilan, otak tengah mulai tergeser oleh perkembangan otak yang lain, terutama oleh otak depan (cerebrum). Menjelang kelahiran, otak sudah didominasi oleh cerebrum. Begitu pula ketika anak tumbuh dan berkembang menjadi dewasa. Perkembangan otak besar semakin berkembang dan mendominasi otak tengah. Hingga saat di usia tertentu, perkembangan otak akan berada dalam titik stabil.

Besarnya otak tengah saat janin memunculkan suatu praduga bahwa kemungkinan besar, janin yang berada di dalam rahim ibunya mampu melihat hal-hal yang ada di luar rahim. Hal inilah yang mendasari pesan orang tua yang selalu menyarankan agar kita selalu berbuat baik kepada wanita hamil. Bukan mustahil jika bayi yang berada di dalam rahimnya mengetahui dan merekam kejadian yang dilihatnya sewaktu dia berada di dalam rahim.

Hal ini jugalah yang membuat para wanita hamil disarankan untuk mendengarkan musik klasik. Alasannya tidak lain dan tidak bukan adalah agar janin bayi yang berada di dalam rahim bisa teraktivasi otaknya supaya lebih berkembang, terlebih bagian otak tengahnya.

Artikelku di PR, Kamis 29 April 2010

Hari kamis besok bakalan jadi hari yang membahagiakan buat saya. Bagaimana tidak, 3 artikel yang dikirim 5 hari yang lalu, ternyata dimuat di Harian Umum Pikiran Rakyat. Ya, lumayan deh. Akhirnya ada rejeki di akhir bulan. Terlebih, dah lama juga gak nulis artikel. ini dia artikel-artikelnya.

Aktivasi Otak Tengah, ”Menyulap” Anak tanpa Mantra

Beberapa bulan belakangan ini, media massa kita sedang dirambahi suatu fenomena yang menakjubkan. Ya, fenomena ini berupa tayangan dan artikel mengenai anak-anak jagoan dengan mata ditutup. Mereka beratraksi layaknya pesulap cilik. Ada yang mewarnai gambar, ada yang membaca, bermain kartu, bermain catur, bermain rubik, hingga bermain sepeda. Kesemuanya melakukan aktivitas seperti normal saja. Padahal, mata mereka ditutup dengan kain yang cukup tebal. Bagaimana bisa?

Adalah sebuah metode yang disebut sebagai aktivasi otak tengah. Metode ini ditengarai sebagai alasan di balik kehebatan anak-anak tersebut. Apa sebenarnya aktivasi otak tengah itu? Bagaimana bisa metode tersebut membuat anak-anak menjadi hebat?

Aktivasi otak tengah adalah sebuah metode pengaktifan fungsi otak tengah yang menggunakan prinsip gelombang otak. Jadi, hanya dengan diperdengarkan musik tertentu dan juga serangkaian kegiatan beserta latihan, anak-anak yang asalnya biasa-biasa saja bisa menjadi luar biasa.

Aktivasi otak tengah tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Hanya anak berusia antara 5-15 tahun yang bisa melakukannya. Alasan logis di balik syarat ini kemungkinan besar adalah karena anak-anak yang berada dalam rentang usia ini mempunyai otak yang masih fresh, mudah disuruh, mudah diberi sugesti, dan bisa digiring untuk rileks.

Rileks adalah hal wajib dalam hal ini karena dengan tubuh dan otak yang rileks dan tanpa beban, materi sesulit apa pun akan mudah masuk. Bayangkan jika orang dewasa yang penuh dengan lilitan beban hidup mengikuti metode ini. Sudah pasti mereka akan kesulitan untuk membuat diri mereka rileks. Dan belum tentu juga mereka mau diajak untuk menari-nari, melompat-lompat, atau bernyanyi dengan keras. Belum apa-apa mereka pasti akan menganggap hal ini konyol dan memalukan.

Gelombang alpha

Aktivasi otak tengah dilakukan dengan cara pengiriman gelombang otak dengan frekuensi tertentu melalui telinga. Otak yang memang menghasilkan gelombang listrik yang disebut gelombang otak (brainwave) akan ikut bergetar (beresonansi). Akan tetapi di sini, gelombang otak yang dikirimkan melalui musik harus berfrekuensi sama dengan gelombang otak yang ada di kepala manusia. Gelombang otak yang dikirimkan ke dalam otak melalui telinga dalam aktivasi otak tengah merupakan gelombang otak yang baik, yaitu gelombang alpha.

Gelombang alpha adalah gelombang otak yang memiliki frekuensi 8 hingga 12 Hertz. Gelombang ini dihasilkan dari bagian lobus occipital (bagian otak besar) dan thalamus otak (berada di bawah otak besar).

Gelombang alpha muncul dari otak manusia pada saat kita akan tidur, yakni pada saat peralihan antara sadar dan tidak sadar. Gejala kemunculannya ditandai dengan mengantuknya mata kita. Gelombang ini juga terjadi pada saat kita mengalami relaksasi dan beristirahat.

Frekuensi gelombang alpha merupakan frekuensi pengendali yang mampu menghubungkan pikiran sadar dan bawah sadar. Itu sebabnya, kita mampu mengingat mimpi yang terjadi saat kita tidur. Gelombang alpha juga dihasilkan orang yang sedang meditasi. Dan banyak ahli hipnosis menggunakan gelombang alpha sebagai jalan untuk memberikan sugesti kepada suyet pasien/korban hipnosis.

Para anak yang melakukan aktivasi otak tengah ketika diberikan musik akan terlena dan banyak yang tidur. Ini menandakan bahwa gelombang otaknya sudah beresonansi dengan gelombang alpha yang dikirimkan melalui musik. Pada saat itulah, konon fungsi otak tengah di buka. Anak yang sudah diaktivasi ini akan menjadi luar biasa.

Manfaat aktivasi otak tengah

Banyak manfaat yang bisa diperoleh anak-anak dalam mengikuti aktivasi otak tengah. Dalam buku Dahsyatnya Otak Tengah karangan Hartono Sangkanparan disebutkan, manfaat yang diperoleh dari aktivasi otak tengah di antaranya adalah meningkatkan daya ingat; meningkatkan kemampuan; mengasihi orang lain; meningkatkan kemampuan inovasi dan kreativitas; meningkatkan konsentrasi; meningkatkan kemampuan fisik dalam berolah raga; meningkatkan keseimbangan otak kanan dan kiri; menyeimbangkan hormon; dan meningkatkan daya intuisi.

Manfaat-manfaat tersebut banyak dibenarkan oleh para alumni yang sudah mengikuti aktivasi otak tengah ini. Salah satunya adalah dari hasil wawancara penulis dengan Nahdya (10 tahun, Padang). Nahdya mengatakan, aktivasi otak tengah yang dijalaninya sudah membuat dia mampu mewarnai dengan mata tertutup; membaca buku dengan mata tertutup; membedakan warna kartu dengan mata tertutup; dan menebak warna bola yang ada di dalam kotak. Tak hanya itu, nilai-nilai yang diperolehnya di sekolah juga kini sudah lebih meningkat.

Pengalaman lain juga didapat dari hasil wawancara penulis dengan seorang ibu di Lampung. Namanya ibu Nessy. Menurut dia, anaknya yang berusia hampir 6 tahun kini mengalami banyak kemajuan. Dia bisa mewarnai dengan mata tertutup; membaca buku dengan mata tertutup; dan bersepeda dengan mata tertutup. Tak hanya itu, anak ibu Nessy, kini juga mempunyai intuisi yang lebih kuat dan rasa kepedulian terhadap sesama yang lebih besar.

Inilah 'Niche' saya...


Niche, Apa itu?

Secara bahasa, niche berarti ceruk atau relung. Dalam Biologi, niche bisa diartikan sebagai rentangan faktor fisik yang memungkinkan suatu makhluk hidup untuk bisa hidup. Misalnya saja suatu makhluk hidup bisa hidup dalam niche suhu nol derajat Celsius hingga 50 derajat Celsius.
Kata 'Niche' juga banyak digunakan dalam ilmu lain. Untuk artinya, bisa Googling sendiri deh.

Belakangan, kata 'niche' sedang deket banget dengan saya. Ya, saya mengartikannya sebagai relung/keadaan yang membuat saya nyaman dan saya cari-cari sejak lama.

Semua orang tentu melakukan proses yang berliku-liku hingga seperti sekarang. Begitu juga dengan saya. Meski kini saya bukan siapa-siapa, sekarang saya rasanya menemukan niche yang benar-benar membuat saya nyaman. Tak hanya anak-anak yang sehat dan pintar serta suami yang baik, tetapi juga pekerjaan yang tak menyita banyak waktu keluarga.

Menulis, itulah niche saya....
Saya merasa seperti terbang bersamanya...


Ikutan Pelatihan Menulis, Yuk


Dear Ibu-ibu...
Mau punya penghasilan tapi masih tetep ngurus anak di rumah? Atau, dapat penghasilan tambahan tapi masih tetep kerja kantoran? Atau, mau cepet kaya? Bisa banget!
Caranya... Ikutan pelatihan ini yuk!
Dijamin deh, ibu-ibu semua bisa menulis dalam waktu 3 jam saja. Dan setelah itu, ibu-ibu bisa mulai menulis ...dan menghasilkan uang tambahan....
Jika selama ini ibu-ibu menganggap mengirim tulisan ke penerbit itu susah... setelah ikut pelatihan ini pasti enggak lagi deh. Malah, ibu-ibu akan dibantu untuk menerbitkan buku di penerbit manapun yang ibu-ibu mau... Asyik kan?
So pasti, ibu-ibu akan lebih eksis dan berpenghasilan lebih....
Saya sudah membuktikannya (walopun belum kaya dan belom eksis :P hehe....)
... gakkan nyesel dan sangat menginspirasi....lhooo...
yukkk ikutaaaannnnnnn ;) murah lagiiiiiii......

Minggu, 25 April 2010

Balik lagi...

Setelah dulu sempet bikin dan terlunta2 gara2 fesbukan dan ini itu yang gak jelas...
akhirnya blog ini kuaktivasi lagi... semoga sekarang bisa rajin...
apalagi skarang dah ga kerja kantoran lagi...
semoga curhatnya gak cuma ttg yg ga paruguh...
tapi juga yang bermanfaat...

ah ya...jadi inget...
ternyata, tulisan2ku dulu yg dimuat di koran
banyak di copas di blog2 orang laen...
padahal penulisnya aja ga pernah muatin tulisannya di blog
hehehe gapapa lahhh...
mulai skrg pasti dimuat deh diblog ini....

ok dehhhhh