Senin, 29 April 2013

Menjadi Hebat agar Anak Cerdas, Yuk Moms!

Anak adalah segalanya bagi orang tua. Berbagai hal terbaik selalu diberikan orang tua terhadap anak-anaknya. Terlebih bagi seorang mom. Makanan, minuman, pakaian, kasih sayang, hingga hal-hal kecil bagi si buah hati, tak pernah luput dari perhatian seorang mom terhadap anaknya.

Menjadi moms hebat itu gampang-gampang susah. Gampangnya, moms hanya cukup mengikuti apa yang diinginkan si anak agar dia tetap bisa beraktivitas dengan semangat, riang, dan juga gembira. Akan tetapi susahnya, moms harus pandai-pandai ‘mengawinkan’ antara keinginan anak dengan nilai-nilai postif yang bisa diperoleh dari pilihan si anak tersebut. Misalnya saja dalam pemilihan makanan dan minuman sehat, permainan-permainan yang edukatif, atau pun hanya sekadar pakaian yang nyaman bagi si buah hati.

Semua berawal dari makanan
Untuk hal-hal yang lain, moms selalu bisa mengatasinya. Dengan bujukan yang beralasan dan tidak memaksa, si buah hati pasti bisa menuruti ajakan moms. Akan tetapi untuk makanan dan minuman sehat, semua moms pasti pernah mendapatkan masalah. Ya, tentu saja karena di masa seperti sekarang ini, berbagai makanan dan minuman instan yang dipropagandakan melalui iklan begitu menarik perhatian setiap anak. Padahal kandungan gizinya belum tentu baik untuk kebutuhan gizi si buah hati dalam beraktivitas sehari-hari dan juga untuk tumbuh-kembangnya.

Saya termasuk mom yang pernah mengalami masalah itu. Fauzan, anak kedua saya sangat rewel dalam hal makan dan minum. Selepas disapih ASI, setelah dia berusia 2 tahun, tanpa saya duga, dia menjadi susah makan. Dia menjadi picky eater yang hanya mau makan dan minum apa yang benar-benar diinginkannya. Padahal makanan dan minuman pilihannya sangat jauh dari angka kecukupan gizi yang dibutuhkannya.

Awalnya, saya menuruti keinginannya. Akan tetapi lama-kelamaan, kesehatan dan vitalitas Fauzan terlihat menurun. Sinar matanya layu, rambutnya kusam, gusinya merah gelap, kelincahan dan keaktivannya berkurang, mudah capek dan sering ngantuk, tidak bawel dan kurang antusias, dan banyak lagi yang saya duga menjadi akibat dari tidak bagusnya asupan gizi yang dikonsumsi anak saya.

Untunglah, mom seperti saya hidup di zaman modern. Berkat bantuan internet dan media massa lain, saya jadi tahu segala sesuatu mengenai tumbuh-kembang anak sesuai dengan usia dan tahapan-tahapannya. Ternyata, semua memang berawal dari makanan. Asupan gizi Fauzan jelas tidak bagus. Dan selain itu, berbagai hal penunjang tumbuh-kembangnya ternyata juga tidak mendukung dia untuk menjadi anak cerdas.

Langkah-langkah nyata pun akhirnya saya ambil. Semua dimulai dari makanan-makanan bergizi yang akan menjadi andalan tubuhnya untuk tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal. Caranya yaitu dengan membuat makanan favorit Fauzan dari bahan-bahan yang jelas kandungan gizinya; melibatkan Fauzan saat memasak makanan favoritnya; mengemas dan menghias makanan semenarik mungkin; mengajak serta Fauzan melihat-lihat menu makanan (yang disertai foto menarik) di internet; membeli buku-buku resep makanan anak (yang juga disertai foto menarik); mengajak teman-teman Fauzan untuk makan bersama; hingga memberi rewards kecil (seperti pujian) saat Fauzan mampu menghabiskannya.

Tubuh yang sehat menjadikan otak yang cerdas
Yupp, it works! Selain makannya menjadi lahap, tubuh dan kemampuan otak anak saya pun meningkat. Hal ini bisa terlihat dari sorot matanya yang bersemangat, rambutnya yang hitam berkilau, gusinya yang memerah muda, gerak tubuhnya yang lincah dan aktif, selalu antusias terhadap apa pun, mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, hingga banyak bertanya mengenai ini dan itu.

Fauzan yang hobi berenang

Fauzan yang gemar mengikuti lomba
Dengan tubuh yang sehat dan otak yang cerdas, kini Fauzan semakin hobi berenang, kian gemar bermain ketangkasan, tidak takut lagi ikut berbagai lomba, dan tambah antusias jika diajak berwisata edukatif. 

Fauzan yang senang berwisata edukatif
Makanan saja tidak cukup
Di samping makanan utama dan susu, Fauzan juga mendapatkan asupan multivitamin. Tentu saja karena tidak semua zat-zat yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang Fauzan tersedia di dalam makanannya. Sekali pun itu adalah makanan bergizi yang saya siapkan.

DHA (docosahexanoic acid atau asam dokosaheksanoat) adalah contoh dari zat yang terkadang tidak ada atau jumlahnya sedikit di dalam makanan yang dikonsumsi anak-anak. Padahal, zat ini sangat dibutuhkan anak pada masa periode emas (1 - 3 tahun).

Seven Seas adalah contoh multivitamin yang tepat untuk anak. Kandungan DHA-nya yang 20 kali lebih banyak daripada produk sejenis pasti akan membuat tumbuh-kembang anak di masa periode emasnya akan maksimal. Komposisi vitamin dan zat lainnya yang menunjang kebutuhan anak juga lengkap. Ketidakhadiran zat pengawetnya membuat aman dan rasa jeruknya pasti disukai anak-anak.

So moms, selalu berikan anak-anak kita nutrisi dan gizi yang sehat dan tepat, yuk! Karena selain tubuhnya akan tumbuh dan berkembang secara optimal; aktivitasnya tidak akan terganggu karena sakit; otaknya pun akan cerdas dan maksimal sesuai dengan tahap perkembangannya.

Minggu, 28 April 2013

Be Bob, Satu Nama Banyak Cerita

 


Menulis cerita tentang sepatu membuatku kembali teringat pada kenangan-kenangan lama. Apalagi dengan Be Bob. Brand sepatu kebanggaan orang Bandung ini menyimpan cerita-cerita lucu sekaligus pengalaman konyol yang pernah aku lakukan. Begini ceritanya ….

Be Bob Pertamaku, Si Sepatu Kungfu

Di keluarga, aku adalah pemilik kaki yang paling boros. Setiap sepatu atau sandal yang dibelikan orang tua, paling lama 3 bulan saja betah dipakai kakiku. Solnya yang jebol, jahitannya yang robek, kain atau kulitnya yang bolong, hingga bentuknya yang tidak karu-karuan menjadi sekian dari penyebab aku bergonta-ganti sepatu sampai 6 kali dalam setahun. Tak cuma untuk sepatu murah, sepatu mahal pun tak ada yang bisa menaklukan kakiku.

Berbagai merek dan bentuk sepatu pernah hinggap di kakiku. Setiap saran teman atau saudara tentang sepatu yang awet, selalu aku coba. Hasilnya? Nihil belaka. Sampai-sampai, budget sepatu untuk adikku, si pemilik kaki paling irit, berpindah ke kaki borosku.

Penasaran dengan apa yang membuat kakiku begitu boros sepatu? Sederhana saja. Aku terlahir sebagai perempuan yang ‘sedikit’ tomboy. Setiap berjalan, jika ada batu, kaleng rombeng, botol air mineral, atau apa pun yang dekat dengan kakiku, secara spontan (lebih tepatnya iseng), kakiku langsung menendangnya. Jika tak ada sasaran, tembok atau pagar tetangga, seringkali menjadi objek keisengan kakiku.

Suatu kali, ketika aku duduk di bangku SMA, sekitar tahun 1994, seorang teman memakai sepatu yang aduhai. Aku sungguh mengagumi sepatu itu. Usut punya usut, sepatu itu bernama Be Bob. Dengan sejuta rayuan, aku berhasil membuat ibuku percaya bahwa Be Bob adalah sepatu yang awet. Dia pun lalu berjanji akan membelikannya untukku.

Kebahagiaan mendapat sepatu Be Bob ternyata tak seperti yang kuharapkan. Ibu membelikanku Be Bob yang lain. Sepatu hitam berbahan dasar mirip kanvas dengan sol hitam karet yang sangat elastis. Aku menjulukinya Sepatu Kungfu karena memang, bentuknya mirip dengan sepatu-sepatu yang dipakai Jacky Chan, Jet Li, atau Andy Lau saat mereka berlaga di film kungfu.

Sepatu Be Bob kungfu itu sebenarnya nyaman dipakai, tapi karena bentuknya yang ‘sedikit’ feminin, aku jadi tersiksa saat memakainya. Sebagai anak tomboy, jelas itu sudah melanggar aturan.

Tiga bulan pertama pun berlalu dengan begitu lama. Si sepatu kungfu masih saja utuh tanpa ada robekan sedikit pun. Padahal tugasnya dalam menendang batu, kaleng rombeng, dan teman-temannya lebih berat daripada sepatu-sepatuku sebelumnya. Belum lagi kalau hujan tiba. Dengan senang hati dan tanpa ragu-ragu, sepatu itu aku pakai untuk berblusukan ria.

Enam bulan berlalu. Si sepatu kungfu tetap begitu. Hanya ada bocel-bocel sedikit yang bahkan tak kasat mata jika si sepatu tak dilihat dari dekat. Aku galau dibuatnya. Tentu saja karena aku berharap sepatu Be Bob baru yang keren dan cocok dengan kepribadianku.

Menjelang usia si kungfu yang akan setahun, di dalam ketersiksaan yang hebat, diam-diam muncul ‘ide kriminal’. Ya, aku sengaja menggunting jahitan sepatu, menusuk-nusuk solnya dengan paku, dan juga merobek sedikit demi sedikit bagian atasnya. Tujuannya supaya aku segera mendapat sepatu baru itu.

Kejahilanku ternyata diketahui ibu. Dan sebagai imbalan atas tindakanku, aku diberi hadiah sepatu kungfu yang sama. Jadilah masa SMA itu masa paling irit di dalam sejarah perjalanan hidupku. Tiga sepatu untuk tiga tahun dengan satu model yang sama. 

Be Bob kungfuku modelnya mirip dengan sepatu Amanda Jane's dari Be Bob di bawah ini. Pembedanya hanyalah dari warnanya yang hitam dan juga kelenturannya.

Flat Shoes Amanda Jane's dari Be Bob

High Heels, Akhir Karir Seorang SPG
Cerita keduaku dengan Be Bob terjadi saat aku kuliah, tepatnya di tahun kedua masa perkuliahan.

Sebagai anak kuliahan, mempunyai uang saku lebih yang tak hanya pemberian orang tua tentu membawa kebahagiaan tersendiri. Demi hal itu, berbagai tawaran kerja dadakan, kerap kali aku terima. Dari menjadi pengawas ujian adik tingkat, asisten kelas, asisten praktikum, hingga menjadi SPG (Sales Promotion Girl) untuk pameran.

Suatu kali, saat menjadi SPG untuk pameran, aku diminta memakai high heels. Sebagai perempuan tomboy, ini tentu adalah tuntutan yang sangat berat. Bukan cuma tak punya sepatu jenis itu, kemampuanku menggunakannya pun tidak ada. Aku bahkan tak pernah memakai sepatu berhak satu senti pun.

Singkat kata, seorang teman yang merupakan kolektor sepatu high heels memberiku pinjaman. Dari sekian banyak koleksinya, aku memilih sepatu Be Bob. Alasannya tentu karena aku tahu seperti apa nyamannya sepatu merek ini. Walau pun kenangan tentangnya berbeda dari apa yang akan aku lakukan.

Di hari pertama pameran, semua hampir sempurna. Si Be Bob high heels cukup ramah di kakiku. Lecet-lecet dan pegal sedikit sih, aku tahan saja. Aku anggap, itu bukan masalah yang berarti.

Hari kedua ternyata berbeda. Lecet-lecet hari sebelumnya cukup menyiksa. Tapi demi rupiah, aku tahan saja. Menjelang siang, aku sebenarnya sudah tak tahan. Secantik apa pun aku melangkah, sekuat apa pun aku menahan, ujung jari yang lecet terjepit terus saja meronta untuk segera bebas dari kurungan bernama sepatu high heels itu. Tapi lagi-lagi, aku menahannya.

Saat itu tiba-tiba datang sepasang pengunjung pameran yang tak biasa. Dilihat dari wajahnya, sepertinya mereka orang Jepang. Ya, dugaanku benar. Berbekal Bahasa Inggrisku yang belepotan, aku nekad bertanya-tanya kepada mereka.

Awalnya, aku mencoba jaim (jaga image). Tapi begitu mereka memintaku menjelaskan mengenai teknologi yang ada di booth yang aku jaga, fokusku akan kaki lecet versus high heels nan menyiksa itu, tiba-tiba saja hilang. Tentu saja karena sebagai SPG yang ter-briefing dengan baik, aku semangat menjelaskan apa yang diminta pengunjung asal Jepang itu.

Saat beralih pada maket yang ada di pojok, luka lecetku berontak. Kontan, aku berjongkok diiringi jeritan yang mengagetkan semua pengunjung di booth-ku. Tak hanya itu saja. Karena aku berjongkok secara tiba-tiba, pergelangan kakiku mendadak terkilir. Sepatu Be Bob high heels yang aku pakai itu sih baik-baik saja. Padahal jika sepatu biasa, aku yakin bagian haknya sudah patah duluan.

Kejadian itu sungguh meninggalkan trauma. Aku kapok dibuatnya. Alih-alih ingin mendapat uang, aku malah jadi nombok. Tentu saja karena uang honor menjadi SPG saat itu tidak cukup untuk biaya urut akibat kaki yang terkilir. Benar-benar, momen itu menjadi akhir karirku sebagai SPG pameran.

Seperti ini nih Be Bob high heels yang aku pakai dulu. Bedanya hanya dari warnanya yang hitam dengan penutupnya yang penuh menutupi permukaan kaki dan tanpa tali

Be Bob high heels

Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK)
Insiden heboh menjadi SPG itu sudah belasan tahun berlalu. Meskipun sakitnya masih terbayang, ada satu kerinduan yang muncul di dalam hatiku sekarang-sekarang ini. Yupp! Karena sering melihat perempuan-perempuan cantik memakai high heels, diam-diam aku pun menginginkannya. Tapi tentu bukan jenis sama seperti waktu itu. High heels yang aku damba tak sepenuhnya feminin. Walaupun sudah beranak-pinak begini, aku masih saja tomboy.  Ya, high heels tipe boots yang dimiliki Be Bob ini sangat aku damba. Walaupun aku tidak tahu, bisa atau tidak dalam memakainya, suatu hari nanti, aku pasti akan membelinya. Keren, bukan?

Be Bob high heels dambaanku

Oh ya! Setelah insiden nan memalukan itu, aku beralih menjadi pengguna flat shoes dan juga flat sandal Be Bob yang setia. Dua jenis alas kaki ini sungguh nyaman di kakiku. Pernah sih sekali waktu aku menggunakan wedges Be Bob pinjaman. Namun meskipun nyaman, lagi-lagi, sebagai emak-emak tomboy, wedges tak cocok untuk aku. 

Sepatu-sepatu flat shoes keren dari Be Bob yang aku taksir di http://bebobshoes.com

Ini lho flat sandal Be Bob kesayanganku. Seperti halnya Si Be Bob Kungfu, sandal ini awet gak ketulungan. Sudah 3 tahun si Be Bob flat sandal ini menemani hari-hariku. Lihat saja, meski mereknya sudah hilang, tali-talinya masih kuat menyangga kakiku (yang sesekali masih suka menendang-nendang).

Sandal Be Bob flat kesayanganku

Itu cerita-ceritaku mengenai Be Bob Shoes, The Fashionable Shoes yang awet, aman, dan nyaman. Bagaimana ceritamu?



Minggu, 21 April 2013

Rendang Padang Restu Mande, Rendang Padang yang Lebih dari Sekadar Rendang Biasa

Setiap Idul Adha tiba, rumahku selalu ‘kebanjiran’ daging sapi. Berbagai macam menu sudah pernah dibuat. Dari kari, gule, oseng-oseng, sate, bahkan hingga beef teriyaki. Namun tetap saja, daging mentah masih saja bersisa. Aku pun sampai bingung, mau diapakan lagi daging sapi itu agar seisi rumah tidak bosan. Ujung-ujungnya, daging teronggok begitu saja di freezer, diberikan kepada tetangga, atau hanya dibuat dendeng.

Walaupun keluarga kami berdarah sunda, kami suka makanan padang, terutama rendang padang. Karenanya, saat Idul Adha tahun kemarin, aku coba-coba membuat rendang. Berbekal nekad dan resep hasil Googling, rendang ala aku pun akhirnya jadi. Tapi, begitu seisi rumah menyantapnya, bayangan lezatnya rendang padang yang biasa dimakan, langsung musnah. Ya, rendang yang aku buat ternyata rasanya tidaklah enak. Mendekati pun tidak. Malah, anak-anak menamai rendangku sebagai ‘daging bumbu ribet’. Aduh!

Saat aku membuat rendang tahun lalu, selain alasan suka dan juga banyaknya daging di freezer, ada alasan lain yang mendorongku. Alasan itu adalah alasan paling tengil yang pernah ada. Sok-sokan. Ya, tentu saja, karena sebagai bangsa Indonesia, aku turut senang dan bangga saat rendang padang dinyatakan sebagai makanan terenak di dunia. Malu dong sebagai bangsa Indonesia jika tidak bisa membuatnya. Walaupun pada akhirnya, hasil rendangku gagal total.

Rendang yang enak harus dari ahlinya!
Kegagalan praktek memasak rendang tahun lalu menggiringku pada petualangan baru. Setiap ke mana pun aku pergi, aku selalu menyempatkan untuk makan di rumah makan padang. Menunya selalu sama, yakni rendang padang.

Rendang

Selidik punya selidik, rasa rendang padang tiap rumah makan padang ternyata beda-beda. Meskipun bedanya tipis, sebagai penggemar rendang padang, aku bisa merasakannya. Ada yang kuat lengkuasnya, ada yang sedikit santannya, ada yang terlalu banyak kemirinya, ada terlalu sebentar memasaknya, ada yang warnanya kurang greget, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dari sini, aku pun menarik kesimpulan bahwa ternyata untuk membuat rendang padang yang enak dan pas itu harus oleh ahlinya.

Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya…
Petualangan mencari rendang yang enak membawaku pada sebuah pencarian online akan rumah makan padang yang unik. Aku pun berhasil mendapatkannya. Namanya Rumah Makan Restu Mande. Kenapa unik?

Toko Rendang Padang Restu Mande

Rumah makan ini ternyata tak hanya menyediakan rendang padang yang bisa dimakan di tempat atau dibungkus layaknya rumah makan padang biasa. Rumah makan ini juga menyediakan rendang kemasan.

Yupp! Sesuai dengan nama rumah makannya, rendang kemasan ini namanya Randang Padang Restu Mande. Jadi dengan membeli rendang kemasan ini, kapan pun dan di mana pun kita ingin makan rendang padang, tinggal buka, menghangatkannya, dan makan. Praktis dan instan. Bagaimana dengan rasanya? Karena hal itulah, aku akhirnya menjajal langsung rendang padang yang satu ini.

Jadi, bagaimana rasanya?
Wow! Jangan ditanya! Meskipun aku bukan ahli kuliner, bumbu-bumbu Rendang Padang Restu Mande pas banget di lidah kita. Enak, lezat, gurih, nikmat, sedap, dan apa lagi ya kata yang bisa menggambarkannya? Kalau tak ingat diet, satu bungkus Rendang Padang Restu Mande pasti sudah habis aku lahap dalam sekali makan.

Rendang Padang Restu Mande

Cuma enak saja?
Untuk kesan pertama, jujur, aku jatuh hati dengan rendang kemasan Restu Mande ini dari rasanya. Tapi selanjutnya, ada banyak keunggulan yang membuat aku pantas merekomendasikan rendang kemasan ini kepada Anda semua. Apa sih keunggulan Rendang Padang Restu Mande
  • Dagingnya
Jika Anda ragu, intiplah dapur rumah makan Restu Mande. Anda pasti akan yakin bahwa daging yang digunakan untuk Rendang Padang Restu Mande itu adalah daging segar pilihan yang halal. Enggak bakalan deh, Anda mendapatkan Rendang Padang Restu Mande hasil olahan dari daging sapi glonggongan, daging sapi busuk, atau pun daging sapi yang dicampur daging lain.
  • Bumbu-bumbunya
Seperti juga dagingnya, bumbu yang ditambahkan pada Rendang Padang Restu Mande juga adalah bumbu yang berkualitas. Meskipun termasuk makanan tradisional, rendang padang Restu Mande, takaran bumbu yang menciptakan rasanya selalu konsisten. Sekali Anda puas dengan rasanya, di kesempatan lain, rasa yang sama pasti tetap akan Anda dapatkan. Satu lagi yang penting dalam hal bumbu-bumbunya! Di sini, Rendang Padang Restu Mande semua bumbunya alami. Tak ada pengawet tambahan atau pun vetsin (MSG) di dalam Rendang Padang Restu Mande.
  • Pilihan rasanya
Jika makan di rumah makan padang biasa aku hanya bisa makan rendang padang dalam satu pilihan, yaitu original, maka pada rendang kemasan Restu Mande, ada 4 alternatif yang bisa dipilih. Ada sapi original, sapi pedas, ayam fillet original, dan ayam fillet pedas. Aku sendiri paling suka sapi pedas dan ayam fillet pedas. Rancak bana!
  • Proses pembuatannya
Setelah daging dan bumbu berkualitas siap, proses pembuatan yang terkontrol dengan baik akan dilakukan. Lama waktu pembuatan, kebersihan selama proses pembuatan, pengemasan, pem-vakum-an, hingga pengepakannya dilakukan dengan teliti. Tujuannya tentu agar kualitas Rendang Padang Restu Mande tetap terjaga.

Proses pembuatan Rendang Padang Restu Mande

  • Harganya
Rendang Padang Restu Mande harganya cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp65000 hingga Rp80000  untuk 300 gram (5 potong). Atau jika dihitung harga perpotong sekitar Rp13000 – Rp16000. Coba bandingkan dengan harga rendang di rumah makan padang biasa yang berkisar antara Rp15000 hingga 20000. Bisa jadi lebih murah, bukan?
  • Praktisnya
Ini dia kelebihan Rendang Padang Restu Mande yang tidak dipunyai rendang padang lainnya. Karena bentuknya kemasan, Anda bisa memakannya kapan saja dan di mana saja hanya dengan menghangatkannya di microwave terlebih dulu selama 30 detik atau direbus di air mendidih lengkap dengan plastik foodgrade-nya selama 3 menit. Karena kepraktisanya, beberapa kenalan ada yang membawa Rendang Padang Restu Mande ke tanah suci Mekah saat mereka menunaikan ibadah haji dan umroh. Sementara kenalan yang lain menjadikan Rendang Padang Restu Mande kemasan sebagai kado atau oleh-oleh setiap mengunjungi keluarga dan sanak saudara di luar kota atau di luar negeri, sekali pun di luar kota juga sudah ada agen-agennya.

Rendang kemasan Restu Mande

  • Kandungan gizinya
Rendang Padang Restu Mande kaya akan zat-zat bergizi. Protein, lemak, dan karbohidrat ada di dalam Rendang Padang Restu Mande. Kalori yang dihasilkannya pun cukup untuk kebutuhan tubuh kita beraktivitas sepanjang hari. Supaya yakin, lihat deh sertifikat yang menyatakan Rendang Padang Restu Mande itu menyehatkan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia, laporan kandungan nutrisi Rendang Padang Restu Mande dari Laboratorium Teknologi Pangan Universitas Pasundan, dan juga informasi nilai gizi yang ada di box kemasannya. Mengonsumsi Rendang Padang Restu Mande secara bijak dan sesuai dengan kebutuhan tubuh pasti akan menjadikan Anda senantiasa sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit.

Sertifikat sehat, laporan analisis, dan informasi nilai gizi

  • Sertifikat halalnya
Sertifikat halal yang dikeluarkan MUI (MUI JB No. 01011056740311) memberikan jaminan kepada kita bahwa bahan dasar, bumbu yang digunakan, dan semua proses yang dilakukan dalam pembuatan Rendang Padang Restu Mande itu halal. Karenanya, tak usah ragu-ragu deh dalam mengonsumsi Rendang Padang Restu Mande.

Sertifikat halal dan tanda halal dari MUI di box kemasan

  • Awetnya
Berdasarkan penelitian Laboratorium Teknologi Pangan Universitas Pasundan, Rendang Padang Restu Mande bisa disimpan selama 459 hari sejak diproduksi. Selama waktu itu, Rendang Padang Restu Mande aman untuk dikonsumsi. Namun meskipun demikian bukan berarti Rendang Padang Restu Mande menggunakan pengawet buatan yang berbahaya. Bumbu-bumbu alaminya (seperti lengkuas, jahe, termasuk garam), selain sebagai penyedap juga berfungsi sebagai pengawet. Tak hanya itu saja, proses pe-vacuum-an yang dilakukan saat pengemasan juga berperan dalam mengawetkan makanan (akibat tidak adanya udara yang bisa membuat kuman-kuman pencemar tumbuh).

Hasil analisis umur simpan


  • Kemudahan mendapatkannya
Makanan enak kalau susah dijangkau itu percuma. Lain halnya dengan Rendang Padang Restu Mande. Sekarang, Anda bisa mendapatkannya di mana-mana. Banyak agen yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia. Jika pun di kota Anda tak ada agennya atau misalnya Anda di luar negeri, Anda bisa membelinya secara online di website resminya www.restumande.com. Sekarang, kan, Rendang Padang Restu Mande visinya sudah mendunia, yakni "Rendang Padang Restu Mande Through The World". Contoh nyata dari realisasi visi ini misalnya saja keikutsertaan Rendang Padang Restu Mande dalam pameran produk halal di Kuala Lumpur, Malaysia tahun 2011.

Keikutsertaan dalam Pameran produk halal Malaysia (MIHASS 2011)

Apa lagi, ya?
Rendang Padang Restu Mande memang lezat, tapi kalau hanya ditulis, dibaca, dan dilihat saja, ya di mana enaknya? Daripada banyak cingcong, mendingan makan Rendang Padang Restu Mande sekarang.

Eh ya, satu saja definisiku untuk Rendang Padang Restu Mande ini. Rendang padang keren berbumbu paten bisa dibeli onlen yang makin hari semakin beken. :D

Anak-anak pun suka Rendang Padang Restu Mande



(Referensi tulisan dan gambar : www.restumande.com)

Rabu, 17 April 2013

Fahira Idris: Pejuang Damai di Dunia Maya, Penebar Cinta di Dunia Nyata

Fahira Idris
Siapa yang tak kenal beliau. Terlebih bagi Anda yang setiap hari ‘bergaul’ di dunia maya. Kicauannya yang santun, penuh cinta, dan mendamaikan, dikenal dan disegani siapa pun. Tak heran, jika beliau dinobatkan sebagai The Most Favourite Inspiring Woman dan juga satu dari 8 Wanita Inspiratif & Informatif di Twitter versi Fimela.com.

Sosok Itu…
Meskipun kiprahnya di dunia nyata dilakukan jauh sebelum ada Twitter, Fahira Idris dikenal publik melalui lini masa yang satu ini. Sebagai Seleb Twit, yaitu sebutan bagi orang yang terkenal dari Twitter, dia memiliki follower yang jumlahnya sangat banyak. Tak hanya itu saja, kicauan-kicauannya pun banyak di-reply dan retweet pengguna Twitter lainnya. Tentu saja karena kicauan-kicauannya yang positif dan selalu menebar kebaikan.

Fahira Idris lahir Jakarta, 20 Maret 1968. Sebagai orang yang berdarah Minang, naluri bisnisnya muncul sejak beliau duduk di bangku kuliah. Usaha parsel dan bunga mulai dirintisnya saat itu bersama teman-temannya. Seiring berjalannya waktu, perusahaan itu pun mengalami kemajuan. Dan kini, perusahaan itu, Nabila Parcel Bunga Internasional, berkembang menjadi perusahaan berskala nasional dan bahkan sudah mulai merambah pasar mancanegara. Di tahun 2005, Fahira Idris mendirikan perusahaan PT Aries Mandiri Indonesia dan sukses hingga sekarang.

Si Feminin yang Punya Hobi Maskulin
Jika Anda belum tahu seperti Fahira Idris, buatlah akun Twitter lalu follow beliau. Dalam waktu beberapa hari saja, Anda pasti tahu seperti apa wanita yang satu ini. Kicauan-kicauannya penuh kelembutan. Sekali pun dalam membalas twitwar, sebutan untuk ‘perang’ di dunia Twitter, atau pun cacian yang dialamatkan kepadanya, Fahira Idris selalu menanggapinya dengan tetap santun dan ramah.

Kelembutan hati Fahira Idris tak diragukan siapa pun. Namun dibalik kelembutan itu ada hal yang bertolak belakang di dalam dirinya. Ya, beliau mempunyai hobi menembak. Berkat hobi dan kemahirannya dalam memegang senjata ini, beliau diberi amanah sebagai Ketua Komisi Pembinaan dan Perencanaan Bidang Target dan Bidang Berburu, kemudian Ketua Harian Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) DKI Jakarta, dan sekarang menjadi Pembina Perbakin Pengda (pengurus daerah) DKI Jakarta. Dengan berlatar hobi menembak juga, Fahira terjun dan sukses dalam mengelola klub menembak Aries Shooting Club.

Fahira Idris yang Hobi Menembak

Kekayaan Tak Melenakan
Terlahir dari keluarga yang berkecukupan tak membuat Fahira Idris manja dan egois. Sebaliknya, kesuksesan yang kini diraihnya yang merupakan hasil kerja keras dan jerih payahnya mendorong dia untuk menjadi dermawan. Melalui aksi #GemaDamai yang dibuatnya melalui dunia maya, berbagai kegiatan riil di dunia nyata sudah dilakukannya. Misalnya saja bantuan terhadap korban banjir, gunung meletus, gempa bumi, dan bencana alam lain; aksi donor darah; sedekah; dan lain sebagainya.

Aksi kepedulian Fahira Idris

Ekonomi rakyat kecil pun tak luput dari perhatian beliau. Jika Anda tak percaya, silahkan cek sendiri seperti apa kepeduliannya ini dengan searching kicauan-kicauan beliau melalui tagar #PasarRakyat. Di sana Anda akan mengetahui bagaimana pedulinya seorang pengusaha sukses yang masih memperhatikan usaha rakyat kecil. Di sana dia mempromosikan produk-produk usaha kecil; menunjukkan bagaimana dia ikut mengonsumsi hasil usaha pedagang kecil; serta dia juga tak segan-segan untuk turun langsung ke pasar tradisional.

Fahira Idris juga peduli pada kalangan yang masih melajang. Tanpa canggung dan ragu, akun twitternya kerap kali dipakainya sebagai sarana layaknya biro jodoh. Sungguh hal yang sangat jarang dilakukan untuk kaum sosialita sekelas dia. Benar-benar patut diacungi jempol.

Anarchist? NO! Tabayun? YES!
Fahira Idris selalu peduli dengan isu-isu yang berbau kemanusiaan dan perdamaian. Berbagai permasalahan pelik berhasil diselesaikannya dengan jalan damai. Aksinya yang melibatkan Front Pembela Islam (FPI), Aksi #AntiMiras-nya, hingga hal-hal berbau SARA seperti pro dan kontra akan sebuah tayangan film beberapa waktu lalu, tidak diselesaikan dengan cara yang anarkis atau pun permusuhan. Dia mengambil jalan tabayun (mericek terlebih dahulu kebenaran beritanya agar tak menjadi fitnah) dengan pendekatan dari hati ke hati.
Fahira Idris Tabayun ke FPI

Tak Ada Gading yang Tak Retak
Perjuangan Uni Ira, begitu beliau biasa disapa, memang di jalan kebaikan. Akan tetapi meskipun demikian, tak sedikit kalangan yang mencibir dan mencaci langkah-langkah dan pemikirannya. Tak masalah, baginya itu adalah dinamika kehidupan yang selalu ada. Dia menyikapi semuanya tetap dengan positif. Dan tentu saja dengan tindakan dan perkataan yang santun dan elegan. 

Pujian tak lantas membuatnya besar kepala dan kritikan takkan pernah membuatnya terjatuh. Seperti itulah beliau di mata saya, seorang pengagumnya yang banyak terinspirasi dari sifat dan aksi-aksi kerennya.

Amanah di Pundaknya
Kemampuan Fahira Idris memang multitalenta. Itu sebabnya Fahira Idris dipercaya memangku banyak jabatan strategis. Seperti Ketua Asosiasi Pengusaha Parcel Indonesia (APPI); Ketua Harian Perbakin DKI Jakartayang sekarang menjadi Pembina Perbakin Pengda (pengurus daerah) DKI Jakarta; Ketua Umum DPP Saudagar Muda Minang; Pendiri & Ketua Umum GEMA DAMAI; Ketua Bidang Pembinaan & Pendidikan DPP IKAPPI (Ikatan Pedagang Pasar Indonesia); Ketua Yayasan Selamatkan Anak Bangsa; Koordinator Posko Bantu Banjir Jakarta; dan juga Ketua Gerakan Anti Miras untuk anak/remaja di bawah usia 21 tahun.

Fahira Idris dan Tim #AntiMiras 

Seorang Wanita, Seorang Isteri, dan Seorang Ibu
Fahira Idris adalah wanita perkasa yang dimiliki bangsa Indonesia. Di balik semua kelembutan dan kehebatannya, dia juga memiliki kehidupan seperti wanita lain pada umumnya. Dia menyukai kecantikan, fashion, serta makanan; dia tunduk kepada suaminya (Aldwin Rahadian Megantara/Oki Rahadian); dan dia juga menjadi ibu bagi anak-anaknya.

Fahira Idris dan Suami

Fahira Idris adalah satu dari sekian banyak wanita inspiratif. Kelembutannya, ketegasannya, kemandiriannya, kepeduliannya, aksi-aksi nyatanya, kicauan-kicauan santunnya, dan semua hal di dalam dirinya layak dijadikan contoh bagi perempuan-perempuan lain yang ada di Indonesia. Semoga saja, ada banyak wanita Indonesia yang mempunyai energi positif dan inspiratif seperti Fahira Idris karena dengan begitu, Indonesia pasti akan menjadi lebih baik dan lebih maju. Aamiin.


Tulisan ini disertakan dalam "Wanita Inspiratif Blog Competition" yang diselenggarakan http://www.zalora.co.id. Ikuti artikel-artikel terkininya di http://blog.zalora.co.id/.