Senin, 31 Mei 2010

Dan Pelatih Otak Itu Bernama : Neurofeedback

Minggu 30 Mei 2010 kemaren, aku diundang ikut seminar tentang neurofeedback. Ini gara-gara tulisanku tempohari tentang gelombang otak alias brainwave. Syukur Alhamdulillah, seminar ini membuka wawasanku, link aku, kenalanku, dan juga rejeki yang tidak terduga. Apalagi aku berkesempatan ngobrol langsung dengan Doktor Joseph Guan, sang master neurofeedback dari Singapura. Wlopun harus berbicara dengan Bahasa Inggris yang amburadul dan juga dibantu penerjemah. Dan karena seminar kemarin juga, aku jadi kepikiran untuk buat buku. Amin, mudah-mudahan semuanya lancar...
Eh ya, dari searcing tentang neurofeedback, aku dapet artikel ini yang aku kira bagus banget. Walopun, artikel ini bukan artikel baru. Sumbernya dari http://dyahanggraini.ngeblogs.com/category/psikologi-anak-khusus. Ok deh, cekidottttt... ;)
Nurofeedback adalah ‘pelatih’ otak yang sangat efektif; bisa membaca kemampuan otak sekaligus menuntun anak agar bisa berprestasi sebaik-baiknya. Terapi ini meluruskan aktivitas otak yang error, baik yang melempem ataupun yang hiperaktif. Setiap kali otak berhasil meningkatkan kerjanya, ‘pelatih’ ini akan memberi umpan balik atau feedback, semacam bonus. 

Si ‘pelatih’ yang satu ini tidak cerewet. Ia mengajar tanpa menghamburkan kata-kata atau gerakan, sehingga murid bisa mengikuti pelatihannya sambil duduk dengan anteng. Dia bahkan tidak bisa bicara, karena berwujud seperangkat mesin yang mengekspresikan diri melalui layar monitor komputer/laptop. Namanya EEG Neurofeedback


Membantu anak dengan kebutuhan khusus 
Lewat terapi EEG Neurofeedback ini, Bimo, putra bungsu Ibu Maya Yulli yang tinggal di Semarang, menunjukkan kemajuan yang nyata. Bimo (kini 12 tahun) adalah penyandang autisme yang sejak bayi sering mengalami kejang. Kini sudah setahun ia berteman dengan perangkat EEG Neurofeedback. 

Ibu Yulli mengenal terapi Neurofeedback dari seorang teman, yang kemudian menghubungkannya dengan ahlinya, yaitu Dr Joseph Guan MM Ed, PhD, doktor dalam bidang pendidikan dari University of Tulsa, Oklahoma, USA, yang juga ahli Neuro-Linguistic Programming. Selanjutnya, beberapa kali Bimo di-terapi oleh praktisi hipnoterapi dari American Board of Hypno-therapy yang kini memimpin Brain Enhancement Centre di Singapura ini. 

Melihat hasilnya yang menggembirakan, kedua kakak Bimo pun ikut training terapi ini guna membantu melanjutkan terapi secara intensif pada Bimo dengan porsi latihan 5 kali dalam seminggu, masing-masing selama 45 menit. 

Hasil yang dicapai ternyata sangat menggembirakan. Seperti yang disampaikan sang ibu kepada Nirmala, kini Bimo menjadi lebih tenang. Putra bungsu dari 3 bersaudara ini mampu menyampaikan keinginannya lebih baik, konsentrasi belajarnya juga semakin panjang dan terarah. 

Kegembiraan serupa dipetik oleh orangtua Chika. Saat bermukim di Denpasar 2 tahun lalu, mereka mengenal EEG Neurofeedback lewat sebuah seminar. Kemudian lewat kegiatan komunitas orangtua anak-anak berkebutuhan khusus,ia mengikuti terapi bersama dengan mengundang ahlinya dari Singapura.

Meski baru mengikuti terapi selama 5 hari berturut-turut, Chika sudah memperlihatkan kemajuan. “Tidur Chika menjadi pulas. Ini membawa perbaikan pada kemampuan konsentrasi dan pemahaman pada sekelilingnya. Chika menjadi lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain, misalnya mampu melaksanakan instruksi yang lebih rumit,” tutur sang ibu.

Ketika mereka akhirnya pindah ke Jakarta, info tentang terapi ini diperkenalkan kepada pengelola sekolah baru Chika di Jakarta, International Center for Special Care in Education (ICSCE). 

“Melihat efek terapinya sangat positif, kami akhirnya bekerjasama dengan para orangtua murid menyelenggarakan terapi ini di sekolah kami dengan tim terapis yang langsung dipimpin Dr Guan dari Singapura. Selain untuk murid-murid sendiri, kami juga menerima pasien dari luar. Berdasar pengalaman kami, tidak mungkin meningkatkan kemampuan anak-anak dengan special needs ini hanya dengan satu macam terapi. Neurofeedback therapy ini kami harap bisa melengkapi terapi-terapi yang lain,” demikian penjelasan Katharina Wewengkang, pimpinan ICSEC.


Bagaimana EEG Neurofeedback bekerja
Perangkat EEG (electro encephalogram) sudah cukup lama dipakai dalam dunia kedokteran. Biasanya seorang dokter ahli saraf menggunakan perangkat EEG untuk merekam aktivitas listrik sel-sel otak pasiennya. Dalam grafik rekaman frekuensi gelombang otak tersebut, bisa dibaca aktivitas otak pada saat itu. Misalnya gelombang beta (otak dalam kondisi aktif berpikir), alpha (otak dalam keadaan lebih rileks), tetha (otak sangat tenang dan penuh ide spontan), dan gelombang delta ketika otak masuk fase tidur pulas disertai mimpi. Bedanya dengan EEG yang sudah dikenal luas, EEG Neu-rofeedback ini sekaligus mampu menyaring gelombang otak yang error, misalnya hubungan sel saraf yang over connected, yang mencetuskan gejala obsessive compulsive behavior pada penderitanya (contohnya mencuci tangan berulang-ulang) atau justru ‘kurang nyambung’ sehingga perhatian para penderita menjadi tidak fokus.

Gelombang otak yang error akan tertangkap alat penguat (amplifier) dan diperlihatkan lewat layar monitor komputer dalam bentuk gambar disertai suara. Berdasarkan feedback tersebut otak akan dituntun dan dilatih untuk beraktivitas ke arah normal. Dengan demikian gejala yang dialami pasien akan semakin berkurang.

Singkatnya, perangkat ini merupakan strategi pembelajaran otak yang memungkinkan seseorang untuk mengubah gelombang otaknya. Selajutnya lewat alat ini, orang tersebut melakukan latihan otak (brain exercise) untuk memperbaikinya.

“Neurofeedback akan melatih otak untuk memantapkan aliran atau gelombang otak sehingga memungkinkan seseorang tampil secara optimal. Melalui proses latihan inilah synaptic connection (pengaliran gelombang listrik oleh sel-sel saraf) akan dikembalikan pada struktur normalnya. Jika ini bisa terlaksana maka kemampuan kognitif dan emosi seseorang menjadi lebih mantap. Performa pun menjadi lebih baik,” tutur Dr Joseph Guan dalam seminar memperkenalkan terapi EEG Neurofeedback yang diselenggarakan ICSCE bulan April lalu di Jakarta.


Selasa, 25 Mei 2010

Lagi-lagi, Penarikan Produk Taklayak Pakai

Aku baru inget, punya artikel ini yang sempat aku kirim ke koran tapi di-reject. Haha, gapapalah... namanya juga usaha. Yo wes, aku posting di sini saja :D
Sejak pengumumannya Jumat pekan lalu (30/04/2010), badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat, FDA (Food and Drugs Administration) menarik sekitar 1500 produk obat anak yang mengandung Tylenol, Motrin, Benadryl, dan Zyrtec. Hal ini terkait dengan pengumuman yang dilakukan oleh divisi konsumen Johnson & Johnson yang menyatakan bahwa produk-produk mereka yang mengandung zat-zat tersebut pada obat-obat untuk anak mempunyai potensi yang membahayakan akibat cacat yang dilakukan saat proses pembuatan di pabrik. Baik dari segi kualitas, kemurnian, hingga potensi dari obat-obatan tersebut.
Awalnya, produk yang terkait dengan pengumuman ini hanya sekitar 40 produk. Akan tetapi dalam investigasi lebih lanjut, ternyata produk yang berpotensi membahayakan anak-anak ini ada sekitar 1500 produk. Selain menarik produk-produk tersebut, FDA juga menginstruksikan agar para konsumen yang biasa memakai produk-produk tersebut menghentikan penggunaannya dan segera beralih ke obat-obatan generik.
Komisaris FDA, Margareth Hamburg, mengatakan bahwa meskipun potensi bahaya dalam produk-produk obat yang ditarik itu relatif sedikit, akan tetapi rakyat Amerika Serikat, terutama anak-anak berhak mendapatkan keamanan, efektivitas, dan kualitas hidup yang lebih baik. Untuk itu, penghentian penggunaan dan penarikan obat-obatan yang sangat merugikan pihak produsen merupakan langkah yang paling tepat.
FDA juga mengungkapkan bahwa cacat dari produk-produk obat yang ditarik kemungkinan besar berasal dari kandungan konsentrasi zat aktif yang berlebih; kandungan bahan-bahan yang inaktif; serta kandungan partikel yang berbahaya. Tak hanya itu, selasa kemarin (04/05/2010) FDA menemukan fakta di pabrik yang memproduksi obat-obatan tersebut. Fakta itu berupa terdapatnya lapisan debu tebal pada alat-alat yang dipakai dalam produksi obat tersebut.
Fakta di atas jelas memperkuat 46 pengaduan konsumen (sejak Juni 2009 hingga April 2010) yang mengeluhkan adanya zat hitam yang menggumpal di dalam sirup obat. Inspektor FDA juga menemukan bahan-bahan dasar yang digunakan untuk obat terkontaminasi bakteri yang belum teridentifikasi. Oleh karena itu, FDA mengumumkan jika ada anak yang terlanjur menggunakan obat tersebut dan mengalami gejala sakit tertentu, diharapkan segera menghubungi dokter.
Obat-obatan yang ditarik FDA tak hanya terdistribusi di Amerika Serikat saja tetapi juga diekspor ke negara lain, seperti Kanada, Republik Dominika, Dubai, Fiji, Guam, Guatemala, Jamaika, Puerto Rico, Panama, Trinidad dan Tobago, serta Kuwait.
Sebenarnya, apa sih zat-zat yang ada di dalam produk-produk obat yang ditarik pemerintah Amerika Serikat itu? Mari kita mengenalnya satu persatu. 
Tylenol
Tylenol mempunyai nama umum acetaminophen dengan rumus kimia C8H9NO2. Zat ini termasuk ke dalam golongan obat analgesik (pereda rasa sakit) dan antipiretik (penurun demam). Acetaminophen mampu meredakan rasa sakit dengan cara menaikkan ambang batas sakit. Dengan begitu, kemampuan orang dalam merasakan sakit akan meninggi dan jika rasa sakit baru sedikit, orang tersebut tidak akan merasakannya. Adapun mekanisme acetaminophen dalam menurunkan panas tubuh adalah dengan melibatkan fungsi regulasi panas dari otak bagian tengah. Penggunaan acetaminophen sebagai obat pereda rasa sakit dan obat penurun panas sudah disetujui FDA sejak tahun 1951.
Dalam berbagai obat di pasaran, acetaminophen banyak digunakan sebagai obat pereda berbagai rasa sakit dan demam. Misalnya saja pereda sakit akibat artritis ringan (tanpa pembengkakan), kemerahan, dan radang persendian. Jika sakit terjadi tanpa adanya peradangan, acetaminophen bisa seefektif aspirin.
Metabolisme acetaminophen di dalam tubuh manusia terjadi di organ hati. Perubahan fungsi dan efektivitas acetaminophen di dalam hati dapat terjadi ketika acetaminophen berinteraksi dengan obat jenis lain. Misalnya saja carbamazepine (Tegretol), isoniazid (INH, Nydrazid, Laniazid), dan rifampin (Rifamate, Rifadin, Rimactane). Dosis yang lebih tinggi dari dosis yang dianjurkan dapat menjadikan acetaminophen sebagai racun dan bisa mengakibatkan kerusakan hati. Begitu pula dengan acetaminophen saat berinteraksi dengan alkohol.
Acetaminophen selama ini aman dikonsumsi oleh bagi ibu hamil dan ibu menyusui asalkan dosis yang dipakai menuruti dosis yang dianjurkan oleh dokter.
Efek samping yang ditimbulkan oleh acetaminophen jarang terjadi. Akan tetapi kasus yang banyak terjadi adalah kerusakan hati jika acetaminophen dikonsumsi secara berlebih. Interaksi acetaminophen dengan alcohol juga berakibat pada pendarahan perut.
Motrin
Motrin mempunyai nama umum Ibuprofen dengan rumus kimia C13H18O2. Ibuprofen termasuk zat obat golongan non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) atau obat antiradang nonsteroid. Anggota lain golongan obat ini misalnya saja adalah  aspirin, naproxen (Aleve), indomethacin (Indocin), nabumetone (Relafen) dan lain-lain.
Motrin atau Ibuprofen meredakan rasa sakit, demam,dan peradangan dengan cara menutup/memblokade enzim siklooksigenase. Pemblokadean enzim ini akan menekan pengeluaran prostaglandin. Sedangkan prostaglandin sendiri merupakan zat kimia yang aktif dalam fungsi timbulnya rasa sakit, demam , dan peradangan. Ibuprofen resmi dan disetujui sebagai obat pereda rasa sakit, penurun demam, dan antiradang oleh FDA sejak tahun 1974.
Ibuprofen di dalam tubuh dapat berinteraksi dengan obat lain dan menimbulkan efek tertentu. Misalnya saja interaksi ibuprofen dengan litium. Dalam kondisi ini, tekanan darah akan menjadi naik. Imbasnya, eksresi litium menjadi turun dan tubuh dapat keracunan litium. Contoh lainnya adalah adanya penurunan tekanan darah akibat interaksi antara ibuprofen dengan aminoglikosida (misalnya gentamicin) yang melibatkan prostaglandin.
Penelitian tentang Ibuprofen terhadap wanita hamil dan menyusui belum mendapatkan data yang cukup. Sehingga untuk mengurangi efek yang tidak diinginkan, ibuprofen tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai obat bagi wanita hamil dan menyusui. Akan tetapi, beberapa peneliti ada yang menyebutkan bahwa penggunaan ibuprofen pada wanita hamil di trimester akhir akan mengakibatkan anak yang dikandung ibu tersebut menjadi cacat fisik.
Selain mampu menaik-turunkan tekanan darah tubuh, efek samping ibuprofen yang lain di antaranya adalah gangguan sistem sirkulasi darah di dalam jantung. Gejala yang terlihat dari ganggaun ini adalah sakit dada, lemas, napas pendek, pusing, sakit kepala, susah berbicara, gangguan keseimbangan, hingga masalah penglihatan. Efek samping yang serius dari ibuprofen misalnya saja adalah pendarahan perut dan usus serta serangan jantung.
Benadryl
Benadril mempunyai nama umum diphenhydramine atau difenhidramin dengan rumus kimia C17H21NO. Diphenhydramine termasuk obat golongan antihistamin yang digunakan dalam mengobati reaksi alergi.
Histamin adalah zat yang dikeluarkan tubuh saat sedang alergi, misalnya saat terinfeksi bakteri atau virus. Ketika histamin berikatan dengan reseptornya di sel, histamin akan merangsang sel tersebut. Akibatnya kita menjadi bersin, gatal, atau mengeluarkan lendir yang berlebih. Pada saat seperti ini, jika tubuh diberikan antihistamin (misalnya diphenhydramine) maka sel tubuh tidak akan terangsang. Akibatnya reaksi alergi dengan gejala bersin, gatal, atau mengeluarkan lendir yang berlebih tadi tidak akan terjadi. Penggunaan diphenhydramine disetujui FDA sebagai antihistamin sejak tahun 1946.
Diphenhydramine mempunyai efek sebagai obat penenang jika berinteraksi dengan alkohol atau obat golongan benzodiazepine (obat antigelisah/anti-anxiety) seperti valium, ativan, klonopin, xanax, dan narkotika beserta turunannya. Begitu juga interaksi dipenhydramin dengan obat antidepresan seperti elavil, tofranil dan lain-lain.
Diphenhydramine tidak dianjurkan bagi wanita hamil dan menyusui.
Selain mampu mengatasi masalah alergi, diphenhydramine mempunyai efek samping. Di antaranya adalah keadaan yang tenang, capai, ngantuk, pusing, gangguan koordinasi, pengeringan dan penebalan dinding saluran pernafasan dan saluran pencernaan, serta kenaikan tekanan jantung. Tak hanya itu, diphenhydramine juga bisa membuat tekanan darah rendah, palpitasi (jantung berdebar), kenaikan denyut jantung, kebingungan, kegelisahan, iritasi, penglihatan buram, hilang nafsu makan, serta mual.
Zyrtec
Zyrtec mempunyai nama umum cetirizine dengan rumus kimia C21H25ClN2O3. Cetirizine merupakan zat obat golongan antihistamin nonsedatif. Disebut demikian karena zat tersebut menghasilkan efek sedative yang sangat sedikit daripada zat-zat pendahulunya. Namun walupun begitu, cetirizine lebih bersifat sedative daripada obat antihistamin yang lainnya.
Mekanisme yang terjadi pada tubuh oleh cetirizine sama dengan zat antihistamin yang lain, yaitu dengan cara memblokade efek-efek histamine (alergi) sehingga sel tubuh menjadi tidak alergi.
Interaksi cetirizine dengan zat lain sangat berbahaya. Misalnya saja dengan obat anti-anxiety (diazepam), atau antihistamin lain yang mempunyai efek ngantuk, relaksan, danlain-lain.
Efek yang ditimbulkan saat mengonsumsi cetirizine adalah timbulnya rasa kantuk, mulut kering, mual, sakit kepala, kelelahan, sakit tenggorokan, dan gelisah.
Hati-hati
Jika negara maju seperti Amerika Serikat saja bisa lengah dan lalai dalam memproduksi suatu produk, bisa jadi negara kita lebih buruk dari itu. Akan tetapi sekalipun misalnya kualitas dan kontrol terhadap produk-produk dalam negeri sudah bagus, kehati-hatian dalam memilih dan memakai produk merupakan suatu keharusan baik itu dari sisi konsumen maupun badan pengawas obat dan makanan di Negara kita.



Binaural Beats Vs Hypnosis

Sejak tahu brain waves terutama binaural beats, sering aku heran dan bertanya-tanya tentang perbedaannya dengan hypnosis. Tentu saja karena keduanya mempunyai sasaran bagian otak bawah sadar. Artikel berikut ini sedikit menjelaskannya...........
Research into brainwave technology particularly focusing on the binaural beat versus hypnosis training will very quickly reveal one interesting factor. Brainwave technology and the binaural beat always operate inside the brain stem itself without assistance in any way, shape or form. On the other hand, hypnosis training first needs assistance usually in the form of a therapist whose ultimate goal is to gain access to the very same area of the brain by way of manipulation in the form of a trance.

Becoming involved in the field of brainwave technology requires a great deal of time and educational preparation. It is possible to become a certified hypnotherapist by taking a free, twenty-hour course from the inside of a cybercaf!

It doesn't take but a very small amount of research time to realize that it's not the binaural beat versus hypnosis but rather hypnosis versus the binaural beat. A hammer does not need a nail in order to make contact with a board but a nail can not make contact with the board without the hammer. Thus, the binaural beat does not need any contact with hypnosis but hypnosis definitely needs the binaural beat in order to operate. It is also ironic to realize that ultimately both rely on the same outside force-a sound!

Take a moment to think about what the binaural beat actually does. A sound enters the ear and immediately that picks up the sound and changes it into a brainwave pattern which in turn changes the state of the mind which in turn changes the state of the physical body. It will only take another moment to think about what hypnosis attempts to do. The body must first be disconnected from the mind by a manipulative sound from an outside source, usually a human, who in turn will attempt to manipulate the mind with the goal of making contact with the brain.

The problem for hypnosis and particularly the hypnotherapist is trying to understand, and duplicate one of the mysteries of life at the base of its very existence. Attempting to understand the relationship between the mind, binaural beats and brainwave technology even duplicating its efficacy, ranks right up there with the scientists who have spent years and years in laboratories and countless hours attempting to figure out the components of breast milk in order to make the same nourishment, immunities and other components available for a baby's milk formula.

The sound produced for both ears works automatically and regulates itself and does not need neurological feedback to alter the pattern of the brainwave it produces. Hypnosis and its practicing therapist can not exercise cognitive control without this feedback. The binaural beat instantly reacts to the frequency of a sound, organizes and compartmentalizes it so that both sides of the brain are always in a harmonious state.

The problem with this in the world of hypnosis is that there is no way to calculate each individual beat. Every snowflake which falls to earth from the sky has a different pattern. No two human beings have exactly the same fingerprint pattern. By the same token, every single sound has a different frequency.

It is easy to see how important the binaural beat is to brainwave technology and how the world of hypnosis training has absolutely no impact whatsoever on brainwave technology and the binaural beat.(http://www.articlesnatch.com/Article/Brainwave-Technology---The-Binaural-Beat-Versus-Hypnosis-Training/1184799)

Brain Wave

Udah lama ga posting. Ya, aku lagi males banget. Hal ini karena aku lagi seneng banget browsing tentang BRAIN WAVES bener-bener menyihir deh... ini salah satu artikel yang bagus tentang brain waves.......................

Brainwave technology іѕ one οf tһе easiest technologies tһаt υѕе brain frequency tο induce stimuli tο һеƖр people attain self development fοr better living standards. Tһіѕ technology entwines wіtһ tһе brain tο bring аbουt better functionality. Fοr аח individual tο improve mind functions, tһеח specific steps аחԁ actions need tο bе taken. Tһіѕ wіƖƖ lead tο better lifestyle аחԁ self development attributes. Self development саח bе іח areas Ɩіkе:
Addictions
It mау bе difficult tο ѕtοр cigarette, alcohol οr even food addictions. Tο ѕtοр tһеѕе addictions, brainwave technology саח bе utilized tο transform tһе mind.Brainwave sounds аחԁ messages entwine tο communicate wіtһ tһе subconscious mind. Tһіѕ act enables tһе brain tο heal аחԁ learn חеw ways οf functioning. Brainwave messages advices tһе mind οח wһаt tο ԁο аחԁ חοt tο.
Goal Setting аחԁ motivation
Binaural beats саח bе used fοr goal setting, two frequencies аrе sent tο each ear аt different frequencies through tһе υѕе οf stereo head phones. Tһе tones аrе tһеח repeated using tһе same frequencies mixed together. Tһіѕ induces different ways οf thinking аѕ іt inspires tһе brain іחtο a different state. Brain tһουɡһtѕ adapt tο tһіѕ lessons learnt wһіƖе іח conscious states. Tһеrе аrе different mental conscious states tһаt produce different results іח аח individual current lifestyle. Tһе Beta conscious state helps tο give confidence fοr goal setting аחԁ motivation.
Learning, memory, аחԁ concentration
Tһе υѕе οf Isochoric Tones assists іח learning, memory improvement аחԁ increased concentration. Using rhythmic stimuli tһаt іѕ repeated entrains tһе brainwaves tο slip tο alpha conscious state. Brainwave technology works іח tones tһаt аrе evenly spaced аחԁ passed аt a specified rate, іt іѕ done per second. Bесаυѕе οf tһіѕ qυісk tone changes strong responses аrе produced bу tһе brain, tһіѕ ensures tһаt tһе brain receives stimulation enabling enhanced focus аחԁ concentration.
Public speaking аחԁ stress management.
Tһе υѕе οf affirmations helps give confidence fοr public speaking аחԁ better stress management. Tһіѕ involves tһе υѕе οf brainwave technology tο give positive statements related tο tһе problem.Through affirmations stating something tο bе trυе encourages tһе subconscious mind tο change a behavior οr belief. Wһеח іח a guided meditation οr simply іח a relaxing state, tһеѕе messages аrе repeated dozens οf times tο сrеаtе receptive mental state.
Overcoming grief, undoing mind sets gained.
Overcoming grief аftеr tһе lose οf a Ɩονеԁ, οr undoing traumatizing mind sets tһаt һаνе bееח natured traumatic experiences саח bе attained through tһе υѕе οf brainwave technology. Tһіѕ іѕ through tһе reprogramming tһе mind during a relaxing session bу using induction commands аѕ a result οf concurring brain аחԁ brainwave frequencies.
Guilt аחԁ fеаr
Tһе Solfeggio Frequencies аrе ехрƖаіחеԁ іח line wіtһ chants аחԁ tһеіr special tones. Tһеѕе tones аrе believed tο affect tһе emotional patterns іח a person tһаt mау һаνе caused guilt οr fеаr аחԁ through playing tһе tones changes happen. Intuition іѕ аƖѕο gained tο һеƖр deal wіtһ mending οf relationships tһаt mау һаνе bееח affected through feelings οf guilt аחԁ fеаr. Tһеѕе tones аrе аƖѕο used іח several religions tο provide hope аחԁ encouragement.
Tһе υѕе οf tһе brainwave techniques саח bе done bу seeking tһе һеƖр οf a professional Ɩіkе a psychiatrist οr саח bе performed single handedly. Research ѕһουƖԁ bе done well tο ensure tһе best research techniques аrе applied. Improve mind function іѕ οחƖу attained through ɡοοԁ υѕе οf brainwave technology. (http://www.howtoconquer.org/fears-phobias/improve-mind-functions-by-use-of-brainwave-technology/)



Sabtu, 01 Mei 2010

Reihanaku


Hari ini, 1 Mei 2010....
Reihana Azzahra, putri kecilku tepat berusia 8 tahun.
Subhanallah, sudah sebesar itu. Rasanya baru kemarin aku mengandungnya. Rasanya baru kemarin aku melahirkannya. Rasanya baru kemarin aku menyusuinya. Rasanya baru kemarin dia bisa berjalan. Ahhh... cepat sekali waktu berjalan Nak... Kau buat ibumu cepat sekali bertambah tua.
Ana, begitu aku menyapanya. Gadis kecil yang keras kepala. Jarang sekali aku bisa akur dengannya.
Kami selalu banyak bicara. Dan aku sering hilang kesabaran padanya.
Ana-ku, dia gadis yang pintar, cerdas, supel, dan sangat percaya diri. Tak ada yang yang bisa umi ungkapkan kepadamu....
Umi selalu berdoa, semoga kau selalu sehat, semakin pintar, menjadi gadis yang shalekha, dalam lindungan Allah, dan selalu menyayangi semua orang... Kami orangtuamu selalu bangga padamu....