Selasa, 25 Januari 2011

About Love

"Love is patient, love is kind. It does not envy, it does not boast, it is not proud. It is not rude, it is not self-seeking, it is not easily angered, it keeps no record of wrongs. Love does not delight in evil but rejoices with the truth. It always protects, always trusts, always hopes, always perseveres." 
~Mahatma Gandhi~



Sabtu, 22 Januari 2011

It's Better...





Better by Bozone

Jumat, 21 Januari 2011

Jadul but it cool ;)

Lagu heubeul yang masih enak didenger :)


Blogku yang lain ;)

Copas dari status seseorang di FB :)

Wanita memang susah dibuat bahagia...

Jika dikatakan cantik dikira menggoda...jika dibilang jelek... disangka menghina....
Bila dibilang lemah dia protes.. bila dibilang perkasa dia nangis....
Maunya emansipasi, tapi disuruh benerin genteng nolak (sambil ngomel, “masak disamakan dengan cowok.“) ekekkekek
Maunya emansipasi, tapi disuruh berdiri dibus malah cemberut (sambil ngomel,“egois banget sih cowok ini… tidak punya perasaan..”) ekekke
Jika ditanyakan siapa yang paling dibanggakan.... kebanyakan bilang “ibunya“..., tapi kenapa ya… lebih bangga jadi wanita karier.. padahal ibunya adalah “ibu rumah tangga“
Bila salah diingatkan mukanya merah... bila diajari mukanya merah... bila disanjung mukanya merah.... jika marah mukanya merah … Kok sama semua? Bingung...!ekeeke
Ditanya ya atau tidak... jawabnya diam... ditanya tidak atau ya... jawabnya diam... ketika didiamkan malah marah.. (repot kita disuruh jadi dukun yang bisa nebak jawabannya)...
Dibilang ceriwis marah... dibilang berisik ngambek.. dibilang banyak mulut tersinggung... tapi kalo dibilang supel.... wadow senang banget.. padahal sama aja maksudnya...ekekek
Dibilang gemuk ga senang padahal maksud kita sehat gitu lho.. Dibilang kurus malah senang..... padahal maksud kita kenapa lu jadi begini?...
ITULAH WANITA....

Pria memang susah dibuat bahagia...

Jika kamu memperlakukannya dengan baik... dia pikir kamu jatuh cinta kepadanya.. (padahal ga banget.. ekekkeke)..., jika tidak.... kamu akan dibilang sombong....
Jika kamu berpakaian bagus..... dia pikir kamu sedang mencoba untuk menggodanya.. jika tidak dia bilang kamu kampungan.....
Jika kamu berdebat dengannya.. dia bilang kamu keras kepala…, jika kamu tetap diam...dia bilang kamu ga punya otak.....
Jika kamu lebih pintar daripada dia... dia akan kehilangan muka.... Jika dia yang lebih pintar... dia merasa hebat....
Jika kamu tidak cinta padanya,...dia akan mencoba mendapatkanmu... Jika kamu mencintainya..dia akan mencoba untuk meninggalkanmu....(sy ga begitu ya)ekekekkeeke
Jika kamu beritahu dia masalahmu...dia bilang kamu menyusahkan.... Jika tidak... dia bilang kamu tidak mempercayainya...
Jika kamu cerewet pada dia.... kamu seperti seorang pengasuh baginya.... tapi jika dia yang cerewet pada kamu...itu karena dia perhatian.. (egois apa egois tuh ya..ekekkkkekkek..)
Jika kamu langgar janjimu... kamu tidak bisa dipercaya.. Jika dia yang ingkari janjinya,.....dia melakukannya karena terpaksa.....
Jika kamu menyakitinya... kamu sangat kejam.... tapi kalo dia yang menyakitimu..itu karena kamu terlalu sensitif dan terlalu sulit untuk dibuat bahagia!....
ITULAH PRIA..... 


Hehehe... :) 

Kamis, 20 Januari 2011

Nice song :)

 

Satu Satunya Cinta 

by

Mahadewi

Rabu, 19 Januari 2011

KALIFA

Setelah sekian lama tak berjumpa, kini KALIFA akan segera hadir lagi..
YA! Tunggu KALIFA, hari Kamis Tanggal 20 pukul 19.15 WIB, 
di TransTV... dalam acara SUARA INDONESIA...

Jangan cuma nonton aja... 
kirim juga SMS sebanyak-banyaknya buat KALIFA... 
biar gadis2 cantik bersuara emas ini bisa ke final ;)

caranya mudah banget, cukup ketik:

SI KALIFA kirim ke 9910

Dijamin gakkan nyesel deh...
karena mereka sangat berbakat....

Semoga Tuhan membalas kebaikan kita semua... 
Amiiiin :D



'Follow' twitter Kalifa di : http://twitter.com/#!/kalifa_si

Blog Kalifa : http://kalifanasheed.blogspot.com
 

Jangan Marah pada Tuhan!

Copas dari link ini
Suatu ketika ada kapal tenggelam akibat diterjang badai. Tak ada penumpangnya yang tersisa. Kecuali, satu orang yang berhasil mendapatkan pelampung. Namun, nasib baik belum seutuhnya berpihak kepada pria itu. Dia terdampar di sebuah pulau kecil tak berpenghuni. Sendiri. Tanpa bekal makanan.

Orang itu berdoa kepada Tuhan minta diselamatkan. Usai berdoa, ia pandangi penjuru cakrawala. Berharap kapal dating. Tapi, tak ada tanda-tanda ada kapal yang diharapkan tiba. Ia berdoa lagi lebih khusyuk. Kemudian, menatap jauh ke laut lepas. Tidak ada kapal dating. Sekali lagi pria itu berdoa, tapi tak ada juga kapal yang diharapkan. Ya, pulau tempatna terdampar terlalu terpencil. Hampir tidak ada kapal lewat di dekatnya. Akhirnya, pria itu tidak berdoa lagi. Ia telah lelah berharap. Lalu, ia menghangatkan badan. Dikumpulkannya pelepa nyiur untuk membuat perapian. Setelah tubuhnya terasa nyaman, pria membuat rumah-rumahan sekedar tempat melepas lelah. Disusunnya semua nyiur dengan cermat agar bangunan kokoh dan dapat bertahan lama.

Keesokan harinya, pria malang ini mencari makanan. Dicarinya buah-buahan untuk mengganjal perutnya yang lapar. Semua pelosok dijelajahi hingga kemudian kembali ke gubuknya. Namun, ia terkejut. Semuanya telah hangus terbakar, rata dengan tanah. Hampir tak tersisa. Gubuk itu terbakar karena pria itu lupa memadamkan perapian. Asap membumbung tinggi ke angkasa. Hilanglah semua kerja keras semalaman.

Pria itu berteriak marah, “Tuhan, mengapa Kau lakukan ini padaku. Mengapa? Mengapa…? Teriaknya melengking menyesali nasib. Tiba-tiba terdengar suara peluit. Tuittt…tuuitt.. Ternyata itu suara sebauah kapal yang sedang mendekat. Kapal itu merapat ke pantai. Beberapa orang turun menghampiri pria yang sendang menangisi gubuknya itu. Tentu saja pria itu terkejut. “Bagaimana kalian bisa tahun kalau aku ada disini?’ tanyanya penuh keheranan. “Kami melihat symbol asapmu!’ jawab seorang awak kapal.

Teman, itulah kita. Kita adalah orang yang manja dan pemarah saat ditimpa musibah. Bahkan, selalu menilai bahwa nestapa yang kita terima adalah penderitaan yang begitu berat dan tak pernah dirasakan oleh siapapun. Itulah sebabnya kenapa kita begitu mudah mengeluh, marah, bahkan mengumpat.

Teman, tentu sikap itu tidak tepat. Seharusnya musibah tidak boleh membuat kita kehilangan hati kita. Tuhan harus selalu ada di hati kita, walau dalam keadaan yang paling berat sekalipun. Sebab, Tuhan itu tidak tidur. Ia tahu beul kegelisahan dan jeritan hati kita. Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan kasih-Nya selalu datang kepada kita. Pada saat dan cara yang tidak disangka-sangka. Hanya saja kita terlalu kerdil untuk memahaminya.

Subhanallah....

Sanjunganmu Membuatku Terjatuh... :'(


==========================
“Assalamualaikum ukhti,status Fb nya bagus,ana suka “
Semua di mulai dari sapaan itu,aku ingat betul. Jawaban-jawaban yang aku berikan ternyata menjadi angin di mulainya badai.
” Ukhti,nanti malem jangan lupakan tahajjud,ana yakin ukhti selalu menegakkan sholat malam,sesuai dengan apa yang ukhti selalu tulis distatus fb nya “

Aahh.. pesan dinding dari dia lagi,membuatku deg-degan,dan aku selalu merasakan getaran yang sama setiap aku melihat di akhir kalimt sebuah senyuman. Aku pun membalasnya dengan semangat,perhatiannya begitu menawan hatiku.
Sanjungan-sanjunganya,pujian-pujiannya terus mengalir dalam comment status fb ku dan pesan di dindingku. Sampai aku melihatnya,sebuah undangan yang tersebar di Foto Fb nya. Lantas di anggap apa aku ini?? Apa arti dari sanjungan itu?? Kenapa dia mengangkatku dengan pujianya hanya untuk menjatuhkanku??

===========================
Sahabat,kisah di atas mungkin cerminan dari sebuah fitrah wanita yang suka di sanjung dan laki-laki yng suka menyanjung,terlepas maksud apa dan kenapa laki-laki itu menyanjung.
Sadarkah kita,ketika Kaum Adam menyanjung wanita,akan membuatnya berharap bahkan sampai mencintai laki-laki yang suka memuji.

Ingatlah,ketika laki-laki memujimu bukan berarti mereka hanya memujimu seorang. Bisa jadi pujian itu mereka tujukan untuk wanita-wanita yang lain.

Yang mudah tersanjung pasti mudah tersandung. Berhati-hatilah dengan setiap pujian yang datangnya dari ketidak halalan,cermati dan sikapi sebijak mungkin. Eratkan dan dekatkan hatimu hanya pada AllOh Subhanahu Wa Ta’ala semata.
Seharusnya,ketika seorang muslimah di puji dan di sanjung oleh ikhwan yang bukan mahrom baginya,dia akan merasakan malu luar biasa.
Bukan malu pada sang pangeran yang menyanjung kita,tapi pada AllOh Azza Wa Jalla,karna sesungguhnya segala pujian pada kita datangnya dari ” Warna-Nya”.
Anggalah setiap pujian yang datang pada kita adalah cerminan dari cara mereka menyanjung AllOh. Kita lebih tau sesungguhnya siapa diri kita. Jangan samapai kita terlena karna pujian,sampai kita lalai dan lupa bahwa kita senantiasa di selubungi kelemahan,kekurangan,aib,dan sifat-sifat buruk,jadi kita tidak terperangkap pada jebakan yang bisa membuat kita hancur.

-**Ukhti..Ukhti..Ukhti..**-
Jangan lah kau lalai dengan sanjungan mereka,karna belum tentu sanjungan itu tertuju hanya untukmu seorang. Engkau lebih tau baik dan buruknya dirimu,pujian mereka hanya akan membuat teerlena. Apa engakau akan membiarkan syahwat yang di tunggangi syetan menang?

Lalu mengapa engkau menikmati sgala pujian dari mereka??Mereka tidak mengenalmu,kau simpan rapat-rapat keburukanmu. Ketika mereka tau sedikit aibmu,mereka lelah akanmu. Ternyata kau tak sesempurna bayangan mereka,apa kau mau di jatuhkan setelah kau di naikan ke langit??

Apa kau lupa,mereka hanya menduga-duga tentang dirimu,mereka tak tau tentangmu,mereka hanya menduga-duga kebaikanmu dengan pujian mreka, kenapa engkau begitu menyukainya??

-**Akhi..akhi..akhi..**-
Kenapa engkau begitu suka menyanjung mereka?? engkau sangat tau kelemahan mereka ada di pujian dan sanjungan mautmu yang telah di tunggangi syetan.
Apa engkau biarkan syetan tertawa di atas nafsu syahwatmu?? waspadailah kata-katamu,karna pujian darimu membuat mereka bak putri yang selalu dirindukan,tapi belum tentu kau halal kan mereka.
Harusnya engaku malu,engkau takut,kau tujukan pujianmu pada makhluk yang tak halal bagimu,apa kau pernah berfikir,kenapa kau tak memuji AllOh ?? Padahal AllOh lah yang membentuk mereka sebaik-baiknya manusia.

Sahabat,Sungguh Dia-lah yang mengantarkan pujian itu kepadamu,dan hanya Dia-lah yang patut kita puji…Yaa hanya Dia..Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.

Wallahu’alam bi Showwab.

Senin, 17 Januari 2011

A Promise of A New Beginning...

 
After tonight by Reo Speedwagon

Sebuah Catatan Mario Teguh (lagi)

Penghinaan memang bisa sangat menyayat hati.

Tapi, tidak ada keadaan atau apa pun yang terjadi,
tanpa pengetahuan dan ijin Tuhan.

...Dan tidak ada apa pun yang terjadi,
yang niatnya bukan untuk memuliakan kita.

Maka bersedihlah sebentar karena penghinaan itu,
tapi segeralah bangkit.

Perasaan terhina adalah kekuatan yang
membanting bola bekel ke lantai,
yang akan melantingkannya tinggi ke langit-langit.

Mario Teguh
 

Starlight by Muse

Me and Kiddoz @The Jungle, Bogor

  
2 people that I can't live without...

Selasa, 11 Januari 2011

Sebuah catatan Mario Teguh

Engkau sejatinya adalah jiwa baik
yang merindukan kebesaran hidup.

Tapi,
sering kau pangkas kerinduan hatimu
...dengan keraguan dan cemooh
bahwa itu semua tak mungkin
dan mimpi di siang bolong.

Maka pantaslah
jika engkau merana dalam galau,
karena kesejatian jiwamu
yang berasal dari langit itu,
kau gandoli dengan beban
dari ragu dan luka masa lalumu.

Bebaskanlah jiwamu
untuk hidup dengan sepenuhnya.

Mario Teguh

Senin, 10 Januari 2011

Ajari aku arti Kasih Sayang,Malaikat Kecilku

Bismillahirrahmanirrahim..

“ Bunda..bunda..tadi di sekolah temenku jatuh terus enggak bangun-bangun,terus sama ibu guru di kasih minyak,terus bangun lagi “ kata Nina,anakku.

“ Owh..itu namanya pingsan Nak “ kataku. Aku masih sibuk dengan pekerjaan dapurku.

“ Bunda..bunda.. tadi ..” dengan cepat aku memotong pembicaraan anakku.

“ Nanti dulu ya nak..Bunda lagi masak..nanti kalo tangan bunda kena pisau gimana,udah main di luar saja “

Nina berlalu begitu saja. Aku melihatnya kecewa,tapi aku ingin segera menyelesaikan pekerjaan memasakku.

Malam hari nya,seperti biasa. Aku,suamiku dan anakku  satu-satunya berkumpul di meja makan untuk makan malam. Aku menunggu celotehan Nina,namun dia hanya terdiam menatap makanannya.

“ Nina kenapa “ Suamiku membuyarkan lamunanku.

“ Nina masih marah sama bunda yaa,tadi enggak sempet ngobrol banyak sama bunda.

“ Enggak kok bunda “ katanya sambil melahap makanan Favoritnya. Namun seperti biasa Sayur Bayam tidak pernah dia sentuh,maka aku berinisiatif untuk membujuknya.

“ Nina,di makan sayurnya,biar kuat,biar pinter lho “ kataku.

“ Iya nina,kamu itu susah nya minta ampun kalo di suruh makan bayam “ kata suamiku menimpali.

“ Enggak mau Yah,enggak enak “ Nina menggeleng-gelengkan kepalanya.

“ Ayolah nak,nanti ayah belikan apa pun yang kamu mau “ Suamiku masih membujuk.

“ Enggak mau yah “ Nina menutup mulutnya.

“ Ayolah sedikit saja,apapun yang kamu minta nanti ayah kasih deh..ya ya..” Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah suamiku dan Nina.

“ Beneran Yah,apapun “  Mata Nina berbinar-binar. Aku tersenyum.

“ Bener,tapi jangan yang mahal-malah ya nak,ayah lagi enggak punya uang “

“ Enggak mahal kok Yah “ Nina menyendokkan bayam ke mangkoknya. Aku terkejut meskipun dengan susah payah,bahkan hampir muntah. Tapi Nina tetap menghabiskannya. Memangnya dia maunya apa ya sampai segitunya.

“ Udah habis ni Yah “

“ Bagus sekali,anak pintar “ kata suamiku tersenyum. Aku hanya ikut menatap percakapan keduanya. Lalu aku fokus pada permintaan anakku.

“ Nina mau apa emangnya “ suamiku bertanya pada Nina.

“ Nina mau di Botakin yah “ Kata Nina.

Aku dan suamiku bertatapan,apa-apan ini.

“ Nina.. “ aku sedikit membentak,dia terkejut lalu menundukkan kepalanya.

“ Jangan hal itu,rambutmu bagus nak “ kata suamiku menenangkan Nina dan Aku.

“ Ayah kan sudah janji sama Nina,Nina sudah menepati janji Nina,kalo ayah enggak menepati janji ayah. Nina enggak akan pernah percaya lagi sama Ayah “

“ Tapi jangan hal itu Nina,emang enggak ada hal lain “ Kataku marah.

“ Nina Cuma ingin di botakin bunda “

Aku hanya menghela nafas. Suamiku pun tak kuasa menolaknya. Akhirnya Suamiku membotaki Nina. Kepalanya yang botak,memancarkan sinar dari lampu. Apa maunya anak ini. Tak habis pikir aku dengan kelakuan anak sekarang.

Esok harinya,aku mengantarkan Nina ke sekolah. Aku menyuruhnya memakai Topi,dia tetap tidak mau. Dia hanya berkata,dia ingin seperti biasanya.

Aku menatap punggungnya dan menatap kepalanya yang menurutku sangat aneh.

“ Nina.. “ aku melihat seorang anak memanggil Nina,aku terkejut. Kepalanya sama dengan Nina,tak berambut. Namun anak itu jauh terlihat lebih pucat dari Nina.  Apa lagi Trend botak ya ??

Anak itu menghampiri Nina. Dan aku melihat ibu nya menghampiriku.

“ Ibu nya Nina ya ?? Saya ibu nya Ambar,anak yang barengan sama Nina tadi. Bisa kita bicara sebentar “ katanya sambil menarik lenganku untuk duduk di bawah pohon di dekat parkiran.

“ Ada apa ya bu ?? “ kataku penasaran.

“ Terimakasih ya bu,sudah mengijinkan Nina di botakin buat nemenin ambar “ Aku mengerenyitkan dahi tanda tak mengerti. Seperti tahu apa yang ada di pikiranku,dia melanjutkan perkataannya.

“ Ambar punya penyakit Kanker. Rambutnya rontok tiap hari,dan pada akhirnya dia harus di botakin seprti itu. Setiap hari Ambar di ejekin sama teman-teman sekolahnya. Hanya Nina yang mau bertahan dengan Ambar. Ambar cerita padaku,kalo Nina akan menggunduli kepalanya buat menemani Ambar “ Aku tercekat,tertahan.

“ Terimakasih Bu,anak ibu sungguh sangat luar biasa “ Ibu ambar memelukku.

Butiran mutiara yang ku tahan dari tadi tak kuasa terbendung lagi. Mengucur begitu saja dari mataku. Yaa Robb..Nina lebih tahu arti kasih sayang dari pada aku. Aku pun memeluk ibunya ambar sangat erat. Terimakasih telah menyadarkanku betapa pentingnya arti kasih sayang.

Wallhu'alam bi Shawwab.

Jumat, 07 Januari 2011

Berhentilah Menjadi Gelas!!

Sekedar berbagi cerita hikmah, tak ada salahnya bila kawan-kawan menyempatkan membaca cerita dibawah ini. Cerita ini saya sering dengar sebelumnya sewaktu di Pesantren…..tetapi format seperti ini saya ambil dari sebuah sumber yang “kebetulan” lupa mencatatnya……..he he he he…jadi bila terdapat si empunya cerita, mohon ijin untuk disebarluaskan.

Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung.”Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah didunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?” sang Guru bertanya. “Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya,” jawab sang murid muda.

Sang Guru terkekeh. “Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.” Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta. “Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu,” kata Sang Guru. “Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.” Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.”Bagaimana rasanya?” tanya Sang Guru.”Asin, dan perutku jadi mual,” jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.

Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.”Sekarang kau ikut aku.” Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka. “Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.”Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan gurunya, begitu pikirnya.”Sekarang, coba kau minum air danau itu,” kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.

Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, “Bagaimana rasanya?”"Segar, segar sekali,” kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya.

Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.”Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?”"Tidak sama sekali,” kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya,membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.”Nak,” kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. “Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih.Hanya segenggam garam.”

Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah.”Si murid terdiam, mendengarkan.”Tapi Nak, rasa `asin’ dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya ‘qalbu’(hati) yang menampungnya.
Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau, agar kita senantiasa lapang dalam menjalani kehidupan ini.

Semoga kita semua dapat mengambil manfaatnya. Amien

AKU INGIN POLIGAMI

WHAT........sssss????
Jangan Soleh....ini hanya berbagi...oke!jangan salah sangka dlu ya.hihihi....^_^

Istriku,
Jika engkau bumi, akulah matahari
Aku menyinari kamu
Kamu mengharapkan aku
Ingatlah bahtera yang kita kayuh, begitu penuh riak gelombang
Aku tetap menyinari bumi, hingga kadang bumi pun silau
Lantas aku ingat satu hal
Bahwa Tuhan mencipta bukan hanya bumi, ada planet lain yang juga mengharap aku sinari
Jadi…
Relakanlah aku menyinari planet lain, menebar sinarku
Menyampaikan faedah adanya aku, karna sudah kodrati
dan Tuhan pun tak marah…
BALASAN PUISI SANG ISTERI…

Suamiku,
Bila kau memang mentari, sang surya penebar cahaya
Aku rela kau berikan sinarmu
Kepada segala planet yang pernah TUHAN ciptakan
Karena mereka juga seperti aku
Butuh penyinaran dan aku pun juga
Tak akan merasa kurang dengan pencahayaanmu
AKAN TETAPIIIIIIII…
Bila kau hanya sejengkal lilin yang berkekuatan 5 watt, jangan bermimpi menyinari planet lain!!!
Karena kamar kita yang kecil pun belum sanggup kau terangi
Bercerminlah pada kaca di sudut kamar kita, di tengah remang-remang
Pencahayaanmu yang telah aku mengerti untuk tetap menguak mata
Coba liat siapa dirimu… MENTARI atau lilin?
PLIS DEH…!!!

Penulis: Kang Aidil Heryana


Rabu, 05 Januari 2011

Happy...

Selasa, 04 Januari 2011

Dreams....