“Anakku,  cinta itu ada 3 macam. Ada eros, filia, dan agape. Cinta yang membuat  hatimu tergores saat ini adalah eros. Eros adalah cinta yang butuh  dipuaskan. Kebanyakan hubungan cinta dimulai dengan ini. Saat kau begitu  merindukan kehadirannya dan menjadi demikian bahagia bertemu dengannya.  Saat mendengar suaranya, memandang wajahnya membuatmu terbuai. Saat kau  merasa begitu indah dengan cintanya yang berlimpah. Dan disaat lain kau  begitu terluka saat kau merasa ditolak, tidak diperhatikan. Disaat lain  lagi kau merasa hancur lebur saat kau sadar bahwa ucapannya untuk  -fight for you no matter what- atau -choose you over anything else-  hanya omong kosong. Atau saat janjinya tidak terbukti. Kau menjadi  terluka dan menangis, tangis yang tidak mampu kau hentikan, walaupun  disaat yang sama kau sangat membencinya karena telah membuatmu terluka.
Anakku,  eros adalah cinta romantis, di mana gairah dan fantasi sering mengambil  alih hidup dan kepribadian dari mereka yang terlibat. Seakan-akan  kehidupanmu hanya terpusat pada sang kekasih. Istilah psikologinya  obsesive-compulsive-disorder. Kau jadi mengharapkan kisah seperti di  film dan novel cinta. Demikian pula semua orang yang tengah berada dalam  cinta ini, siapa yang tidak mengharapkan and then they live happily  ever after. Tapi eros bukanlah cinta yang kekal, karena cinta ini tumbuh  dari emosi dan keadaan. Belajarlah dari luka yang ada sekarang karena  agar bertahan cinta harus meningkat ke tahap berikutnya.
Filia  anakku, adalah cinta persahatan, saling memberi dan menerima,  berkomunikasi, bekerja sama. Ketika dua orang menikah cinta mereka perlu  meningkat menjadi filia. Dengan cinta ini mereka akan menemukan  kesatuan dan kekompakan mereka dalam membangun keluarga. Keduanya yang  menjadi satu ini akan bekerja sama untuk sesuatu yang lebih besar dari  mereka berdua. Win-win solution. Dalam eros masing-masing mencari  pemenuhan dan pemuasan diri sendiri, dalam filia mereka berdua mencari  pemenuhan bersama.
Agape adalah cinta yang memberi diri, cinta  anugrah, cinta yang tetap mencintai bahkan ketika pasangannya sudah  tidak pantas untuk dicintai. Inilah tingkat cinta tertinggi anakku.  Cinta ini kita teladani dari cinta Tuhan pada umatNya. Inilah tindakan  pribadi dari komitmen. Cinta tak bersyarat. Cinta yang kekal yang akan  mempertahankan suatu pernikahan apapun yang terjadi, dalam susah dan  senang, dalam sehat dan sakit.
Jika tiba saatnya bagimu membuka  hati nanti pada seseorang, tanyakanlah pada dirimu, dapatkah kau merasa  bahagia jika orang itu tidak pernah berubah? Apakah kau benar-benar  mencintainya atau mencintai imajinasimu tentang dia? Dapatkah kau  bahagia jika dia berubah menuju perubahan yang tidak kau inginkan? Cinta  yang berakar pada komitmen akan bertahan melalui tekanan dan  penderitaan dari setiap kekecewaan hidup. Cinta tertinggi adalah cinta  yang memberikan segalanya dan tidak mengharapkan apa-apa.
Menangislah  malam ini putriku, tapi ingatlah Lukamu pasti mereda dan tersembuhkan.  Janganlah patah harapan karena segala sesuatu indah pada waktunya. “
Dikecupnya kening putri tersayangnya. “Tidurlah dengan damai sayangku.”
Dari berbagai sumber  

Tidak ada komentar:
Posting Komentar